Timlo.net — Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mengerahkan 13 dokter ahli untuk menangani Arya Permana (10). Bocah asal Karawang yang memiliki berat 190 kilogram yang dikategorikan obesitas ekstrem.
“Kita sudah membentuk tim khusus, ada 13 ahli yang terlibat,” kata Direktur Medik dan Keperawatan RSHS, dr Nucki Nursamsyi SpOT, Senin (11/7).
Sebanyak 13 anggota tim terdiri dari dokter spesialis anak berbagai bidang, yakni bidang endokrin atau hormon, bagian tumbuh kembang, bagian gizi klinik, bedah anak. Bahkan bagian kedokteran jiwa (psikiatri) dan ortopedi (tulang) juga ikut dilibatkan.
“Jadi 13 keahlian di situ terlibat,” ucapnya.
Menurutnya, psikiatri ikut dilibatkan untuk mengobati dari sisi kejiwaan atau psikologi. Pasien dengan obesitas, kata dia, akan rentan mengalami depresi.
Keterlibatan banyak dokter mengingat obesitas yang dialami Arya berjenis morbid obesity. Morbid obesity merupakan penyakit obesitas yang terbilang langka, cirinya berat badan yang ekstrem.
Untuk diketahui, bobot ideal anak seusia Arya seharusnya masih di bawah 50 kilogram. Kalaupun kegemukan itu maksimal dua kali lipat dari orang kebanyakan.
Tapi Arya justru kini memiliki bobot 190 kilogram. Dengan kondisi tersebut, pasien dikhawatirkan mengalami banyak gangguan penyakit yang berbahaya (komplikasi).
“Kita akan melakukan pengecekan secara keseluruhan karena takut ada kelainan atau komplikasi akibat penyakit gemuknya itu. Jadi ini bukan obesitas biasa, morbid obesity istilahnya. Itu obesitas yang ekstrem sehingga membahayakan, bisa menimbulkan komplikasi ke sistem atau organ lainnya,” tandasnya.
Contoh komplikasinya antara lain kencing manis, sakit jantung, dan penyakit-penyakit pertumbuhan lainnya. Arya dalam beberapa hari ke depan akan mengikuti program yang dibuat RSHS. Rumah Sakit pelat merah itu akan membuat berat badan anak pasangan Ade Somantri dan Rokayah menjadi berkurang.
[lia]Sumber : merdeka.com