Timlo.net—Sebanyak 80 orang terbunuh dan 50 lainnya terluka di Nice, Perancis, Kamis (14/7) malam waktu setempat setelah sebuah truk yang dipenuhi granat dan senjata menabrak kerumunan masyarakat yang merayakan Bastille Day.
Kisah detil tentang kejadian ini berubah-ubah karena situasi di sana masih kacau. Menurut seorang politisi di departemen Alpes-Maritimes menyatakan ada 77 orang meninggal dan 50 terluka. Tapi situs berita CNN dan the Mirror menyatakan 80 orang mati.
Menteri Dalam Negeri Perancis mengeluarkan pernyataan di Twitter berkata jika supir truk itu mati. “Individu yang menyetir truk itu dinetralkan. Investigasi masih dilakukan untuk mengetahui jika dia bertindak sendirian,” tulisnya.
Walikota Nice Christian Estrosi berkata kepada BFM TV jika truk itu dipenuhi granat dan senjata dan supir truk menembaki kerumunan masyarakat. Masih belum jelas apa yang diinginkan supir itu dengan bahan peledak itu.
Estrosi menyatakan jika sepertinya kondisi supir saat mengemudi seperti orang yang tidak sadar. Presiden Perancis Francoise Hollande menyatakan Jumat (15/7) jika horor telah menyerang Perancis lagi. Pernyataan ini mengacu pada serangan teror pada Januari 2015 dan November 2015 di mana 150 orang mati. Dia mengatakan jika serangan ini mirip dengan serangan teroris dan memperpanjang kondisi darurat yang diterapkan sejak November 2015.
Bastille Day adalah perayaan di Perancis dan wilayah-wilayah yang berbahasa Perancis untuk merayakan penyerangan Bastille pada 1789 dan dimulainya Revolusi Perancis.
Sumber: USA Today