Solo — Kesebelasan Universitas Surakarta (Unsa) memilih menarik diri dari pelaksanaan Liga Mahasiwa U-20 Region Jawa Tengah. Alasannya, pihak Unsa mengaku telah dirugikan dan dikecewakan oleh pihak panitia tuan rumah yakni Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Kemenangan Unsa 2-0 atas Unnes pada laga pertama, Senin (25/7) kemarin, dianulir oleh panitia. Unsa dianggap menurunkan pemain yang tidak disertai Kartu Tanda Mahasiswa (KTM). Padahal, pihak Unsa sendiri sebelumnya telah menyampaikan timnya diisi pemain yang sebagian besar mahasiswa baru dan belum memiliki KTM, namun surat keterangan dari Rektorat.
“Kami dari awal technical meeting sudah menyampaikan ke panitia bahwa pemain Unsa belum Kartu Mahasiswa, karena masih mahasiswa baru. Oleh panitia sewaktu itu menerima secara lisan dan ada surat keterangan dari Rektorat. Namun setelah kami menang atas Unnes kemarin, status pemain kami yang minus KTM itu dipermasalahkan oleh Unnes,” ungkap manajer tim Unsa, Rio Arya Surendra, Rabu (27/7) malam.
Pihaknya menambahkan, oleh panitia tidak dipermasalahkan tidak adanya KTM dan bisa digantikan sementara dengan surat keterangan Rektor Unsa. Namun setelah panpel membuat sidang dengan tim terkait, hasilnya kemenangan Unsa tetap dianulir. Rio mengaku Unsa tersinggung karena surat keterangan dari Rektorat mengenai keabsahan mahasiswa tidak dihargai.
“Kami sempat tanya lagi, apa kalau besok main juga tetap akan dipermasalahkan lagi setelah main, nyatanya panpel nggak bisa jawab. Kami jelas tersinggung karena surat keterangan Rektor yang menyatakan keabsahan benar-benar mahasiswa Unsa ternyata tidak dihargai sama panpel dan tim Unnes. Mending kami mundur,” tandas Rio.