Klaten — Masyarakat di kawasan Candi Plaosan membangun Desa Wisata Bugisan untuk mengangkat potensi kepariwisataan yang ada di sebelah utara Candi Prambanan tersebut. Hal itu berlangsung dalam acara peluncuran Desa Wisata Bugisan, Jumat (2/9), di pelataran Candi Plaosan Lor.
“Jujur, saya iri dengan pengembangan desa wisata di kawasan Candi Borobudur. Maka kita juga enggak mau kalah untuk mengembangkan desa wisata di kawasan Candi Prambanan, khususnya Candi Plaosan,” kata Kepala Desa (Kades) Bugisan, Heru Nugroho.
Dikatakan, saat ini wisatawan dari dalam maupun mancanegara tidak hanya ke Candi Prambanan, namun juga berkunjung ke kompleks Plaosan yang memiliki dua candi, yakni Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Selain itu, Bugisan memiliki potensi kesenian seperti karawitan, pring sedapur, jathilan, hingga gejog lesung.
“Tidak hanya berhenti di peluncuran, nanti pada bulan November 2016 kami menggelar Festival Candi Kembar selama sebulan penuh. Festival tersebut nantinya akan dibantu ISI Yogya dan Solo, serta UGM. Sehingga Desa Wisata Bugisan bisa dikenal dimana-mana,” kata Heru.
Peluncuran desa wisata tersebut ditandai pemukulan kentongan oleh Asisten Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Klaten, Slamet Widodo, yang diikuti oleh pemukulan serentak 100 kentongan tamu undangan. Selain itu, turut hadir Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Edy Setijono.
“Dalam pengembangannya, pengelola harus menggali nilai dan adat budaya setempat. Hendaknya tidak mengubah wajah desa, tapi justru merawat apa yang sudah menjadi ciri khas. Sehingga dapat dapat memberdayakan masyarakat dan ekonomi setempat,” ujar Slamet Widodo menyampaikan pesan Bupati Klaten Sri Hartini.
