Sukoharjo — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar sosialisasi program pengelolaan sungai kepada seluruh elemen masyarakat dan birokrasi. Acara ini sebagai tahap awal dari kegiatan bersih-bersih Kali Langsur pada (1/10) mendatang dengan jumlah peserta 1.000 orang dari berbagai unsur.
“Ini adalah sosialisasi kepada masyarakat dan jajaran birokrasi tentang bagaimana cara mengelola sungai dengan baik sehingga tidak mengakibatkan bencana bagi masyarakat. Dan nanti implementasinya pada (1/10) akan kita gelar apel 1.000 relawan bersih-bersih Kali Langsur tahap II,” kata Kepala BPBD, Suprapto, Rabu (21/9).
Dalam sosialisasi ini, medatangkan narasumber dari Dosen Tehnik UGM dan dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) yang memberikan materi tentang pemanfaatan sungai. Selain itu juga disampaikan apa yang emnjadi permasalahan di sungai yang pada akhirnya memicu terjadinya banjir.
Sedimentasi menjadi persoalan utama sungai di Sukoharjo maupuan di kebupaten eks karesidenan Surakarta lainnya. Sehingga perlau adanya gerakan untuk membersihkan sungai atauapun menormalisasi sungai seperti bentuk aslinya.
“Yang harus kita lakukan setelah kondisi sungai kita seperti ini adalah, melakukan gerakan mengembalikan fungsi sungai sebagai mana bentuk aslinya sedekat mungkin yang kita bisa. Dan ini bukan hanya tanggungjawab pemrintah, namun juga harus melibatkan masyarakat,” tandas Dosen UGM, Agus Maryono.