Sragen – Selama bulan September ini korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas telah mencapai sembilan orang. Korban tersebut didominasi oleh pengendara sepeda motor dan usia pelajar.
“Ini memang paling banyak korban meninggal dunia karena laka pada bulan September ini,” kata Kanit Laka Satlantas Polres Sragen, Iptu Sudarmaji mewakili Kasatlantas AKP Dwi Erna Rustanti, Selasa (27/9).
Kendati korban ada sebagian yang tidak tewas di tempat, melainkan sempat dirawat di rumah sakit. Unsur kurang kehati-hatian disebut sebagai pemicu terjadinya kecelakaan di jalan. Selain itu perilaku di jalan yang ingin cepat sampai sehingga terburu-buru juga menjadi sebab utama.
“Adanya sikap terburu-buru di jalan, ingin cepat sampai tujuan, menyebabkan pengendara memacu kendaraan sangat kencang sehingga mengabaikan keselamatan,” terangnya.
Kecelakaan yang menelan korban jiwa hingga sembilan orang ini, rata-rata malah terjadi di jalan antar kecamatan. Kasus terakhir yang terjadi adalah di Jalan Brumbung-Gemolong pada Senin (26/9) pagi yang menewaskan Qathrun Nada Annafiah (16), siswi asal Dukuh Sidorejo RT Desa Kalikobok, Kecamatan Tanon.
Sudarmaji mengakui, bulan ini memang paling banyak korban meninggal dibandingkan bulan sebelumnya. Kalau biasanya setiap bulan korban meninggal hanya sekitar empat hingga lima orang.
Untuk mengantisipasi terjadinya laka, pihaknya tidak kurang-kurang memberikan himbauan kepada pelajar dan masyarakat untuk menjaga keselamatan di jalan. Misalnya setiap perempatan dipasang spanduk himbauan untuk hati-hati di jalan.
“Dalam upacara-upacara di sekolah pada Senin pagi, kita juga aktif memberi sosialisasi ke pelajar. Kita minta waktu sejenak untuk memberikan himbauan. Ini semua untuk menekan banyaknya angka kecelakan lalu lintas,” paparnya.