Solo – Festival Bamboo Biennale 2016 kembali meriahkan kota Solo selama sebulan kedepan. Berlokasi di Benteng Vastenburg, melalui gelaran tersebut diharapkan dapat mengangkat bambu sebagai material dalam seni, desain maupun arsitektur.
“Festival bamboo ini merupakan even kedua. Selain pameran kita juga menghadirkan rangkaian even lainnya, seperti workshop, konferensi dan seni pertunjukan,” ujar Ketua panitia dan sekaligus inisiator Bamboo Biennale 2016, Paulus Mintarga kepada wartawan, Sabtu (8/10).
Sedangkan untuk tema yang diangkat adalah Hope, sehingga harapannya bambu bisa menjadi salah satu alternatif baru bagi masyarakat. Baik sebagai material kontruksi bangunan, seni, desain produk maupun yang lain.
“Sekitar 12 persen jenis bambu di dunia ada di Indonesia. Bambu juga memiliki karakter yang sangat baik, seperti masa tanam yang lebih cepat, ramah lingkungan dan bisa digunakan untuk apa saja,” jelasnya.
Oleh karena itu, salah satu tujuan dari dihelatnya kegiatan Bamboo Biennale 2016 ini, menurutnya mampu merangkul para penggiat bambu dari berbagai wilayah di Indonesia. Termasuk memetakan potensi industri bambu dari hulu hingga hilir, sebagai sarana untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.