Klaten — Rombongan Kirab Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama (NU) singgah di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Muttaqien Pancasila Sakti, Klaten, Senin (17/10) malam. Rombongan dalam rangka menyongsong Hari Santri Nasional ini disambut oleh ratusan santri di ponpes yang didirikan oleh almarhum Mbah Liem tersebut.
“Tim Kirab Resolusi Jihad sowan untuk menyerahkan bendera merah putih dan bendera NU untuk disimpan dan didoakan bersama, selanjutnya untuk dibawa kembali melanjutkan jihad NU,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar NU sekaligus koordinator nasional tim kirab, Isfah Abidal Aziz.
Dari pantauan, tim kirab berjumlah sedikitnya 80 santri ini tiba di ponpes yang terletak di Dukuh Sumberejo, Desa Troso, Kecamatan Karanganom itu sekitar pukul 20.00 WIB. Mereka lantas disambut iringan drum band dan pesilat cilik Pagar Nusa asal santri setempat yang menyalakan obor menuju pelataran makam Mbah Liem.
Setelah itu dilakukan upacara penyambutan bendera merah putih dan pataka NU oleh pengasuh Ponpes Al Muttaqien Pancasila Sakti, Saifudin Zuhri. Selanjutnya tim kirab bersama-sama melantunkan doa di depan pusara KH Muslim Rifa’i Imampuro yang akrab disapa Mbah Liem tersebut.

Sementara itu, Ketua Tanfidziyah Pimpinan Cabang NU Klaten, Mujiburrahman menerangkan, tim Kirab Resolusi Jihad NU bertolak dari Banyuwangi menuju Jakarta selama 10 hari, 13-22 Oktober 2016, dengan menempuh jarak sekitar 2.000 kilometer. Memasuki hari kelima perjalanan, Senin (17/10), rombongan memasuki Jawa Tengah untuk bersilaturahim di Pendopo Kabupaten Sragen, Ponpes Al-Muayyad Solo, dan Ponpes Al Muttaqien Pancasila Sakti Klaten.
“Hari Santri Nasional yang diperingati 22 Oktober mendatang ini juga bertepatan dengan peringatan Resolusi Jihad NU pada 1945. Ketika itu mbah Hasyim (KH Hasyim Asyari) memberikan fatwa bahwa kewajiban bagi setiap muslim yang berada pada jarak radius 94 km untuk turut berjuang membela tanah air melawan penjajah,” terangnya.