Timlo.net — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) tengah fokus mengadakan air bersih untuk warga Pidie Jaya, terutama kepada korban gempa, Rabu (7/12). Mereka mendatangkan lima unit truk tangki air bersih dari Medan.
Lima truk tangki itu masih tersendat karena kemacetan di kawasan Langsa sehingga belum bisa memperkuat empat truk tangki air yang sudah melayani warga.
”Persoalan air ini sangat mendesak, karena sejumlah pengungsi mengaku mereka sangat kesulitan air bersih,” kata Menteri Pu-Pera Basuki Hadimuljono di Posko Utama Penanggulangan Gempa Pidie Jaya, Kamis (8/12).
Berdasarkan laporan diterima Basuki, satu unit instalasi pengolahan air bersih milik PDAM setempat masih berfungsi. Sementara dua unit lainnya masih terganggu karena listrik masih belum menyala.
“Namun infrastruktur air bersih itu tidak ada kerusakan fatal,” jelas.
Kementerian Pu-Pera juga berupaya membantu evakuasi korban dan pembersihan reruntuhan. Mereka mendatangkan alat berat pemecah beton.
“Dari Banda Aceh nanti malam akan sampai. Juga dari Surabaya satu kami bawa,” jelasnya.
Mereka juga akan mengaudit tiap gedung, seperti kantor bupati, fasilitas umum, seperti masjid, sekolah dan pesantren yang tidak bisa digunakan. Sementara untuk kerusakan rumah ada klasifikasi dari BPBD.
Basuki menambahkan, Presiden Joko Widodo akan mengambil kebijakan terkait perbaikan gedung rusak.
“Fasilitas umum dan gedung pemerintah pasti kami perbaiki. Kalau untuk rumah-rumah, nanti ada standarnya di BNBP, apakah rusak berat hingga harus dihancurkan atau hanya perlu diperbaiki,” jelasnya.
Pihak Kementerian PU-Pera juga sudah memeriksa Bendungan Rajui di Padang Tiji, Pidie.
“Bendungan sudah kita cek aman semua. Itu sudah SOP kalau ada gempa kita cek bendungan besar. Alhamdulillah aman,” terangnya.
[ang]Sumber : merdeka.com