Solo – Kurang sempurnanya proyek perbaikan di Pasar Klitikan Notoharjo, Semanggi menjadi catatan khusus bagi kalangan legislatif. Perbaikan pasar yang menelan anggaran sebesar Rp 350 juta wajib segera ditindaklanjuti oleh Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Kota Solo.
“Dari pantauan kami di lapangan, masih ada temuan yang dikeluhkan pedagang. Dinas terkait, wajib menindaklanjuti temuan tersebut,” tandas Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Solo, Sugeng Riyanto disela sidak Komisi III DPRD Kota Solo, Kamis (15/12) siang.
Sejumlah temuan yang diketahui, kata Sugeng, diantaranya adanya talang dan sarana penutup selokan di beberapa titik. Menurutnya, pedagang terpaksa iuran untuk penyediaan talang air. Tak hanya itu, keberadaan grill besi yang berada di atas saluran selokan tak dalam kondisi baik bahkan ada yang hilang.
“Bahkan, ada yang pemasangan talangnya terbalik. Harusnya, bagian yang dicat ditaruh bagian luar supaya lebih awet, bukan malah sebaliknya,” terang politisi PKS tersebut.
Tak hanya itu, pihaknya juga menemukan fungsi selokan yang mampet akibat timbunan sampah. Untuk itu, ia berharap kesadaran para pedagang menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
“’Kalau selokan mampet nanti saat hujan aliran air tidak berjalan lancar sehingga meluap ke kios. Jadi pedagang juga wajib memperhatikan kebersihan lingkungan,” ujar Sugeng.
Sementara, Kepala DPP Solo, Subagyo mengatakan, akan menindaklanjuti masukan dari Komisi III tersebut. Dirinya mengakui pemasangan talang di sejumlah titik salah. Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pelaksanaan proyek untuk perbaikan.
”Nanti kami perioritaskan permintaan tambahan anggaran di APBD perubahan 2017. Jadi sudah tidak ada lagi pembenahan yang dikeluhkan pedagang,” katanya.