Sragen — Masyarakat berebut dua gunungan yang dibawa pasukan peserta Kirab Tapa Bisu dalam memeringati awal pergantian tahun baru 2016, Kamis (31/12) malam. Gunungan ini sebelumnya telah dibawa keliling Kota Sragen sejauh kurang lebih dua kilometer.
“Dua gunungan itu terdiri gunungan jaler dan gunungan estri. Warga berharap denga merebut gunungan itu bisa mendapat berkah,” kata Sri Wahono, Sekretaris Paguyuban Kawula Keraton Surakarta Hadiningrat (Pakasa).
Sebelum diperebutkan dua gununungan tersebut terlebih dahulu didoakan oleh sesepuh Pakasa agar selamat dan barokah. Dua gunungan besar itu sendiri berisi semua hasil bumi yang biasa ditanam oleh masyarakat di Bumi Sukowati.
Dari pantauan Timlo.net, setelah dikirap gunungan itu lantas diturunkan di tengah Jalan Raya Sukowati, tepatnya di Taman Krido Anggo atau bekas Gedung KNPI. Setelah didoakan dua gununan itu diserbu puluhan warga yang telah lama menunggu.
Wahono menambahkan, tradisi Kirab Tapa Bisu tersebut diperingati secara rutin menmelang malam pergantian tahun. Dia mengklaim tradisi ini juga dilakukan kabupaten lain di Soloraya yang ada pengurus Pakasa seperti Surakarta, Karanganyar dan Klaten.