Solo – Serikat Pekerja Nasional (SPN) dorong para pekerja di Solo untuk dapat membuat serikat. Hal itu perlu dilakukan karena berkaitan dengan pemenuhan hak dan kewajiban dalam sebuah perusahaan.
“Kesadaran pekerja di Solo ini masih lemah. Hal itu terbukti dari minimnya keterlibatan pekerja dan jumlah serikat pekerja yang ada di perusahaan,” ujar Ketua SPN Solo, Hudi Wasisto kepada wartawan, Senin (9/1).
Dari total 700-an perusahaan yang ada di wilayah Solo saat ini, baru sekitar 15 persen perusahaan yang ada serikat pekerjanya. Padahal menurutnya keberadaan serikat pekerja ini sangat penting dalam sebuah perusahaan.
“Dari sisi karyawan, adanya serikat pekerja ini dapat melakukan advokasi kepada pekerja yang diperlakukan tidak adil oleh perusahaan. Sementara bagi perusahaan, keberadaan mereka bisa menjembatani proses musyawarah saat mengambil keputusan yang menyangkut hajat para pekerja,” jelasnya
Sementara itu, pihaknya sendiri juga akan terus mendorong pemerintah untuk dapat lebih berpihak kepada nasib pekerja. Pasalnya selama ini komponen untuk menetapkan besaran UMK masih sangat jauh dari apa yang diharapkan.
“Misalnya item dalam penghitungan KHL. Saya kira perlu segera untuk direvisi, karena sekarang ini kebutuhan untuk hidup layak semakin banyak dan tidak cukup hanya diwakilikan dari 60 item tersebut,” tandasnya.