Solo – Kalangan legislatif memepertanyakan terkait Detail Engineering Design (DED) Jembatan Tirtonadi. Pasalnya, dari awal dulu DED pembangunan jembatan yang berada di atas kali anyar tersebut rencananya akan dikerjakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot). Namun, baru-baru ini tersiar kabar bahwa DED malah dikerjakan oleh pemerintah pusat.
“Padahal, untuk pembangunan DED Jembatan Tirtonadi sudah dialokasikan dana sebesar Rp 40 Juta. Lalu, kemanakah dana tersebut jika DED dibuat oleh pusat,” terang Sekretaris Komisi II, Supriyanto, Jumat (13/1).
Pihaknya heran, dengan adanya perubahan DED yang telah mendapat pengalokasian dana tersebut. Padahal, DED tersebut tinggal diajukan ke pemerintah pusat untuk mendapat persetujuan pembangunan.
“Kalau seperti ini kan jadinya muspro,” terang Politisi Partai Demokrat tersebut.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo Endah Sitaresmi Suryandari menjelaskan adanya perubahan dalam penyusunan DED. Usai melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) dan juga pusat, desain mengharuskan tidak ada tiang pancang di tengah sungai. Sehingga anggaran tersebut dinilai kurang untuk membuat DED yang akhirnya dimintakan ke pemerintah pusat.
“Kami pastikan, dana alokasi untuk DED Jembatan Tirtonasi telah dikembalikan ke kas daerah. Sekarang, menunggu DED yang dari pusat untuk direalisasikan,” katanya.
Seperti diketahui, DED awal pembangunan Jembatan Tirtonadi akan dibuat model kembar. Rencananya, akan dikerjakan tahun ini. Tak hanya itu, disisi jembatan juga akan dibangun jembatan gantung untuk digunakan para pejalan kaki.