Sukoharjo — Rumah Demokrasi yang dibangun Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo diresmikan oleh Ketua KPU RI Juri Ardiantoro, Selasa (24/1). Pusat kegiatan pendidikan dan sosialisasi tentang demokrasi dan politik ini dilengkapi perpustakaan dan dokumentasi proses Pemilu sejak tahun 1955.
“Banyak buku bacaan politik di perpustakaan yang bisa dibaca oleh semua masyrakat dan pelajar yang ingin mengetahui proses berdemokrasi maupun pelajaran politik. Selain itu di Rumah Demokrasi ini juga sebagai pusat diskusi dan simulasi Pemilu,” kata Ketua KPU Juri Ardiantoro.
Selain ada perpustakaan dan berbagai dokumen proses Pemilu dari tahun 1955 hingga tahun 2016, di Rumah Demokrasi ini juga ada ruang audio visual. Meskipun untuk saat ini belum semua data dan dokumen pelaksanaan Pemilu ada, namun ke depan akan diupayakn untuk dilengkapi.
Dengan dibukanya Rumah Demokrasi ini, diarapkan KPU tidak hanya sebagai penyelenggara Pemilu, namun juga berfungsi untuk mendidik masyarakat tentang berdemokrasi. Dan pada proses Pemilu berikutnya jumlah partisipasi terus meningkat.
“Target akhir dari pembangunan Rumah Demokrasi ini adalah untuk meningkatkan jumlah pertisipasi pemilih dalam pelaksanaan Pemilu. Sehingga melalui Rumah Demokrasi ini kita akan terus membuat program sosialisasi dan pendidikan kepada pemilih pemula,” tandas Ketua KPU Sukoharjo Kuswanto.