Timlo.net — Hujan deras terjadi di sejumlah daerah di Bali. Akibat hujan ini, banyak pohon tumbang dan tanah longsor di berbagai titik.
Bahkan seorang kakek I Nyoman Cenik (64) warga Banjar Padangsigi, Desa Sanding Tampaksiring Gianyar jadi korban. Dia tertimbun tanah longsoran tebing, Kamis (2/2) dinihari.
Informasi dari tetangga korban, selama ini korban tinggal sebatangkara. Bahkan saat tertimbun longsor, korban sedang tidur di rumahnya.
“Awal saya mendengar suara gemuruh, waktu itu hujan deras sekali. Kejadiannya sekitar jam 3 pagi, saya lanjut tidur karena hujan lebat sekali,” kata Ketut Arta Wijaya, tetangga korban.
Dirinya mengaku baru mencari tahu soal suara gemuruh setelah bangun tidur sekitar pukul 07.00 WITA. Bersama beberapa warga lainnya juga ikut mencari tahu suara tersebut.
“Ada tebing longsor dan mengenai sebagian rumah pekak (kakek) Cenik. Kita bergegas masuk tapi tidak mendapati Pekak,” akunya.
Kata dia, warga semua teriak-teriak memanggil pekak. “Kita curiga korban pasti tertimbun reruntuhan. Kita langsung mencari korban ke dalam rumahnya,” ungkap Artha.
Sempat dilakukan pencarian selama setengah jam lebih, korban ditemukan di dalam kamar. Kuat dugaan korban tertimbun saat tidur.
“Saat kami angkat, tubuhnya sudah lemas, ” tambahnya.
Memastikan kondisi korban, dokter Puskesmas pun melakukan pemeriksaan dan dipastikan korban sudah meninggal beberapa jam sebelumnya.
“Dari pemeriksaan luar, korban meninggal akibat tertimbun tanah,” terang dokter Ni Wayan Rusgiyanti.
Kapolsek Tampaksiring, AKP I Gede Sudyatmaja yang ditemui di rumah korban menegaskan bahwa rumah korban memang sangat rawan bencana.
“Korban meninggal akibat tertimbun bencana tanah longsor. Memang rumahnya dibangun di sisi tebing sungai yang rawan longsor,” singkat Sudyatmaja. [rnd]
Sumber: merdeka.com