Sukoharjo — Dusun Kedunggudel, Kelurahan Kenep, Kecamatan Sukoharjo menyimpan masjid bersejarah berusia ratusan tahun. Masjid tua yang deiberi nama Masjid Darussalam, yang sebagian besar interiornya masih seperti aslinya ini sampai saat ini masih digunakan masyarakat untuk beribadah sehari-hari.
“Masjid ini pertama kali didirikan sekitar tahun 1660-an oleh salah satu murid Sunan Kalijogo, yang bernama Kiyai Lombok. Sempat pada tahun 1800-an dipugar oleh Kasunanan Surakarta dan bertahan sampai sekarang,” kata Takmir Masjid Darussalam, Sihono, Sabtu (4/2).
Di bagian dalam masjid masih ada mimbar peninggalan Keraton Kasunanan Surakarta dengan ornamen khas bangunan keraton. Selain itu juga ada tasbih berukuran cukup besar dengan panjang sekitar tiga meter, serta tiang pancang masjid terbuat dari kayu utuh berusia ratusan tahun.
Namun karena terletak di sebuah dusun yang jauh dari perkotaan, keberadaan masjid bersejarah ini tidak banyak diketahui masyarakat. Bahkan meskipun berusia ratusan tahun, bangunan masjid yang masih sederhana ini belum masuk ke dalam benda cagar budaya (BCB) yang dilindungi.
“Pada jaman dahulu, Kedunggudel merupakan daerah pesisir Sungai Bengawan Solo yang menjadi jalur penyebaran Agama Islam di tanah Jawa. Dan seiring perkembangan jaman, datang seorang murid salah satu Wali Songo yang akhirnya mendirikan pesantren dan masjid dalam menyebarkan agama Islam di sini,” tandasnya.