Timlo.net – Perjalanan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dari Singapura menuju Sydney terlambat 2,5 jam. Pasalnya, pesawat yang ditumpanginya harus mengitari wilayah udara Indonesia. Seharusnya waktu tempuh hanya 8,5 jam, harus mundur menjadi 11 jam.
Surat kabar the Guardian melaporkan, Rabu (22/2), Netanyahu tiba di Sydney sekitar pukul 06.30 waktu setempat dalam rangka kunjungan negara empat hari di Australia. Ini adalah kunjungan perdana menteri Israel pertama ke Negeri Kanguru.
Rata-rata penerbangan dari Singapura ke Sydney memakan waktu 8,5 jam. Pesawat maskapai Israel El Al yang membawa Netanyahu itu memang dilarang melintasi wilayah udara banyak negara muslim, seperti Indonesia dan Pakistan.
Indonesia dan Israel memang tidak punya hubungan diplomatik namun tetap menjalin kerja sama perdagangan.
Maret tahun lalu Netanyahu mengatakan akan membuka hubungan diplomatik resmi dengan Indonesia karena berbagai alasan, di antaranya membuka kesempatan kerja sama bilateral di bidang teknologi.
Menurut Netanyahu, seperti dilaporkan the Times of Israel, kedua negara juga tidak punya alasan lagi untuk tidak membuka hubungan diplomatik seraya menyebut Israel dan Indonesia juga sama-sama menentang terorisme.
“Saya punya beberapa teman di Facebook yang berasal dari Indonesia,” ujar Netanyahu ketika menerima sejumlah wartawan asal Indonesia ketika itu.
Pemerintah Indonesia mengatakan hubungan diplomatik dengan Israel bisa dilakukan jika Palestina sudah merdeka.
[pan]Sumber: merdeka.com