Rabu, Maret 22, 2023
  • Tentang Kami
  • Karir
Timlo.net
No Result
View All Result
  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks





  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks
Timlo.net
No Result
View All Result
Home Solo dan Sekitar

Pemkab Bakal Bangun Rumah Tunggu Kelahiran

by
27 Februari 2017 | 22:28
in Solo dan Sekitar, Umum
Share on FacebookShare on Twitter

Wonogiri — Tahun ini Pemkab Wonogiri mendapatkan suntikan jaminan persalinan (jampersal) yang bersumber dari dana alakosi khusus (DAK) non fisik pemerintah pusat. Dana tersebut nantinya akan dipergunakan untuk membangun rumah tunggu kelahiran.

“Totalnya Rp 1,082 Miliar, peruntukannya buat sosialisasi serta pembangunan rumah tunggu kelahiran,” ungkap Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, Antin Endah, Senin (27/2).

BacaJuga

Jamaah Calon Haji di Embarkasi Solo 70 Persen Masuk Resiko Tingi

70 Persen dari Calon Haji Memiliki Resiko Tinggi

Ibu Hamil Berisiko Tinggi Diberikan Gelang Khusus

Menurut dia, khusus ruang tunggu kelahiran, direncanakan dibangun di belakang kantor DKK Kelurahan Giriwono, Kecamatan Wonogiri. Nantinya digunakan untuk menampung ibu hamil dengan resiko tinggi, sebelum masuk ke rumah sakit.

“Ibu hamil beresiko tinggi ditampung dulu di ruang tunggu, jadi nanti kalau ada yang beresiko tinggi masuk dulu ke ruang tunggu. Supaya nanti bisa ditangani jika terjadi resiko, jadi bisa diminimalkan kasus kematian ibu,” katanya.

Disebutkan, ibu hamil beresiko tinggi bisa menempati kamar-kamar di ruang tunggu selama maksimal 10 hari. Mereka tidak dipungut biaya alias gratis bahkan ditanggung semua kebutuhan makannya.

Dia menambahkan, angka kematian ibu hamil dari tahun ke tahun cenderung menurun. Menurutnya di 2015 ada 15 kasus, menurun menjadi 10 kasus kematian ibu hamil pada 2016.

“Mudah-mudahan tahun ini tidak ada,” tandasnya.

Tags: resiko tinggi

Previous Post

Camat: Tarif Prona Masih Wajar

Next Post

Perusda BPR Syariah Bakal Jadi Perseroan, DPRD Protes

Berita Terkait

Jamaah Calon Haji di Embarkasi Solo 70 Persen Masuk Resiko Tingi

Jamaah Calon Haji di Embarkasi Solo 70 Persen Masuk Resiko Tingi

6 Juli 2019

70 Persen dari Calon Haji Memiliki Resiko Tinggi

3 September 2016

Ibu Hamil Berisiko Tinggi Diberikan Gelang Khusus

26 Juli 2016
Next Post

Perusda BPR Syariah Bakal Jadi Perseroan, DPRD Protes

Terkini

Bermodal Enam Laga Tak Terkalahkan, Dewa United Pede Hadapi PSIS

Kartu Merah Jadi Biang Keladi Kekalahan Dewa United

22 Maret 2023
Perjudian Online Kedok Trading Beromset Miliaran Rupiah Dibongkar, Dua Orang Diamankan

Perjudian Online Kedok Trading Beromset Miliaran Rupiah Dibongkar, Dua Orang Diamankan

22 Maret 2023
Kejeniusan Rasiman Ubah Posisi Alexis Messidoro Jadi Moncer di Persis Solo

Messidoro Menggila, Laskar Sambernyawa Pulang Bawa Tiga Poin

22 Maret 2023

Kirab 21 Kendi Warnai Tradisi Padusan di Omac

22 Maret 2023

Jelang Ramadan, Polisi Razia Miras

22 Maret 2023







  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Telepon Penting
  • Privacy Policy
  • Term of Use
  • Karir
  • Sitemap
Telepon Kami : +62-271-626499

Copyright © 2023 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Solo dan Sekitar
  • Bisnis
  • Seni Budaya
  • Gaya Hidup
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Olah Raga
  • Nasional
  • Manca
  • Serba-serbi

Copyright © 2023 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved