Sukoharjo — Gadis kecil Warga Desa Geneng, Kecamatan Polokarto, sejak dua bulan terakhir tidak bisa masuk sekolah dan beraktifitas normal. Hal ini dikarenakan kedua kaki Dwi Lun Indah Setyani gadis yang baru berusia 12 tahun ini melepuh akibat alergi obat yang diberikan dokter awal Bulan januari yang lalu.
“Awal bulan Januari kemarin anak saya mengeluh sakit panas dan di bawah mata sebelah kiri bengkak dan berair. Namun setelah saya periksakan ke dokter di Desa Bakalan dan diberikan obat, justru kaki anak saya menjadi gosong seperti terbakar,” kata ayah kandung Dwi Lun Indah Setyani, Joko Tarmanto, Jumat (3/3).
Awalnya dokter memvonis Dwi terkena dompo (herpes) dan diberikan obat seperti biasanya, namun setelah obatnya diminum, justru kedua kaki dwi menghitam seperti terbakar. Dan setelah kembali diperiksakan, dan dikasih obat lagi justru semakin parah dan yang dirasakan panas seperti terbakar dan melepuh.
Dwi sempat dirawat selama 10 hari di RSUD Karanganyar, namun ketika disarankan untuk dirujuk ke RS Dr Oen Solo Baru, terpaksa dibawa pulang oleh orang tuanya. Meskipun selama berobat menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) namun untuk keperluan lain selama opname sudah banyak barang yang dijual dan hutang kepada para tetangga.
“Sebenarnya disuruh rujuk ke Dokter Oen Solobaru, namun karena nggak sanggup saya bawa pulang. Walaupun mendapat jaminan KIS untuk biaya operasional, saya sudah meminjam ke tetangga, saudara dan menjual sejumlah barang yang nominalnya hingga mencapai Rp 7 Juta,” tandasnya.
Hasil rekam medis selama berobat menunjukkan kemungkinan Dwi mengalami alergi obat yang diperparah dengan infeksi. Dan sejak dua bulan ini Dwi tidak bisa berjalan dan hanya terbaring di tempat tidurnya karena kedua kakinya gosong dan melepuh.