Solo – Meski sempat tak mendapat dukungan dari kedua orang tua, namun upaya untuk meraih cita-cita bergabung dalam Kepolisian tetap dilakoni oleh Bripda Raras Santi Kristian. Upaya keras dia lakukan untuk mewujudkan cita-cita yang mulai melekat sejak duduk di bangku Sekolah Dasar tersebut.
“Saat SD, saya melihat Polwan mengatur lalu lintas. Saya jadi kepengen dan bercita-cita bergabung dengan korps Bhayangkara dikemudian hari,” kata Bripda Raras Santi Kristian saat berbincang santai dengan Timlo.net, Minggu (26/3).
Penolakan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya bukan tanpa alasan. Mereka khawatir jika Raras (panggilan akrab Bripda Raras Santi Kristian-red) mengalami hal yang tidak diinginkan. Namun, dengan sabar wanita kelahiran 23 April 1995 ini meyakinkan kedua orang tuanya. Hingga akhirnya, dua tahun lalu dirinya mendaftarkan diri ke Polresta Solo untuk mengikuti ujian seleksi bergabung menjadi anggota Kepolisian.
“Orang tua khawatir, jika ada apa-apa menimpa saya. Apalagi, dulu image polisi kurang bagus. Tapi, dengan sabar saya memberi pengertian hingga akhirnya orang tua mendukung keputusan yang telah menjadi cita-cita saya,” terang perempuan yang baru melepas masa lajangnya tersebut.
Dengan kesabaran yang dimilikinya tersebut, akhirnya kedua orang tuanya setuju. Bahkan, ibunya akhirnya memberikan dukungan dan setia menemani untuk menjalani beragam ujian dan tes yang mengharuskannya bolak balik Solo-Semarang. Hingga akhirnya, seluruh upaya dan kerja keras terbayarkan dengan dinyatakannya lulus dan masuk di Pusdikbinmas Banyu Biru, Ambarawa awal tahun 2014 silam.
“Saya lulus pendidikan tanggal 29 Desember 2014, ketika dinyatakan lulus, bapak saya langsung lari dan memeluk saya, dan bilang, Bapak bangga punya anak seperti saya. Hal itu benar-benar membuat saya bahagia, hingga berurai air mata,” ujar warga asli Solo itu.
