Solo – Pertemuan antara Lembaga Dewan Adat dan Tim Lima batal terlaksana. Undangan dari Tim Lima baru diterima KP Eddy Wirabhumi selaku Ketua Eksekutif Lembaga Dewan Adat, Rabu (29/3) pagi.
“Undangan diterima pembantu saya jam 22.00 WIB kemarin. dan disampaikan pada saya pagi tadi sekitar jam 07.00 WIB,” kata Eddy saat ditemui wartawan di Keraton Surakarta, Rabu (29/3).
Menurut Eddy, undangan tersebut dikirim ke alamat rumahnya, Selasa (28/3) malam. Surat yang ditandatangani Ketua Satgas Panca Narendra, GPH Benawa itu tidak langsung diserahkan kepadanya lantaran saat itu ia sedang tidak berada di rumah.
“Saya biasa pulang jam 01.00 WIB dini hari. Waktu saya pulang, pembantu sudah tidur. Makanya saya baru terima paginya,” kata dia.
Dalam undangan tersebut, Tim Lima alias Panca Narendra bentukan Pakubuwana XIII Hangabehi mengundang Eddy secara pribadi. Rencananya, pertemuan yang digelar di Sasana Mulya itu akan membahas kelanjutan kesepakatan antara Eddy dengan penasehat hukum Sinuhun Pakubuwana XIII, Ferry Firman 26 Agustus 2013 silam.
Eddy mengaku tidak bisa memenuhi undangan tersebut karena undangan disampaikan mendadak. Ditambah lagi, Eddy harus menghadiri pertemuan lain yang tidak kalah penting di waktu yang sama.
“Karena mendadak, saya tidak bisa hadir. Dan saya juga sudah punya acara sendiri yang sudah terjadwal sebelumnya,” kata dia.
Untuk diketahui, tahun 2013 lalu konflik keluarga Keraton Surakarta sempat meruncing. Puncaknya, pintu Sasana Putra tempat Pakubuwana XIII tinggal ditabrak mobil sehingga rusak berat. Pertikaian tersebut berakhir dengan kesepakatan yang ditandatangani Eddy Wirabhumi dan Ferry Firman. Salah satu isi kesepakatan yang ada yaitu konflik internal Keraton Surakarta akan dibicarakan secara kekeluargaan tanpa melibatkan pihak luar.