Solo — Tim Davis Cup Indonesia untuk sementara tertinggal 0-1 dari Kuwait dalam pertandingan pertama babak relegation Grup II Zona Asia/Oceania 2017. Antony Susanto menyerah dalam pertarungan seru lima set 2-3 dari unggulan pertama Kuwait, Abdullah Maqdes di lapangan tenis Manahan, Jumat (7/4) sore.
Bermain untuk pertama kalinya di ajang Davis Cup, Antony Susanto mengawali set pertama dengan hati-hati. Sempat merepotkan permainan Maqdes, Antony harus mengakui keunggulan lawan 6-4 di set pertama. Namum Antony sempat berbalik unggul dua set berikutnya 6-4 dan 6-3.
Setelah unggul 2-1, nasib sial menimpa Antony dengan mengalami cedera kram pada pahanya. Maqdes pun dengan mudah memanfaatkan kondisi ini dan tanpa perlawanan 6-0 pada set keempat. Alhasil pertarungan harus ditentukan di set kelima. Hujan mengguyur area Manahan, membuat laga harus dihentikan hingga lapangan benar-benar kering.
Laga tertunda dua jam lamanya, kembali dilanjutkan. Antony Susanto sempat kembali fit, pada akhirnya tak sanggup mengimbangi permainan Maqdes. Antony kembali tertinggal jauh 0-6 di set penentuan. Dengan hasil ini, membuat Indonesia untuk sementara tertinggal 0-1 dari Kuwait. Partai kedua akan mempertemukan unggulan pertama Indonesia, Christopher Rungkat melawan Mohammad Ghareeb, hingga berita ini turun sedang bertanding.
“Permainan cepat, kondisi juga panas tadi di set awal. Secara hasil saya sangat puas. Pertandingan yang cukup sulit, karena permainan lawan cukup cepat,” ungkap Abdullah Maqdes, usai pertandingan.
Antony Susanto mengaku kekalahan dan mendapat banyak pelajaran atas pertarungan ketat tadi. “Saya kelelahan, dan baru pertama kali saya main untuk Indonesia di rumah sendiri. Pressure sangat berat. PR saya masih banyak. Tegang jelas, saya sudah all out, menjadi pengalaman, ke depannya saya harus lebih baik lagi,” ujarnya.
Sementara Kapten Tim Indonesia, Adrian Raturandang menilai Antony Susanto telah memberikan perjuangan maksimal, dan hanya mental yang meruntuhkan. “Berharap banyak pada Christho, agar skor 1-1. Ini Davis Cup, kalau fisik nggak terlalu menjadi faktor, tapi ke mental,” kata Adrian.