Jumat, Maret 24, 2023
  • Tentang Kami
  • Karir
Timlo.net
No Result
View All Result
  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks
  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks
Timlo.net
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup

Warga Jepang Suka “Mandi Hutan” Untuk Kesehatan

by
10 April 2017 | 10:03
in Gaya Hidup, Kesehatan Umum
Share on FacebookShare on Twitter

Timlo.net—Mandi hutan adalah istilah kebiasaan di Jepang di mana masyarakat berada di tempat yang dipenuhi pohon. Kebiasaan ini dikatakan meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan stres, menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesejahteraan individu. Dan manfaat-manfaat ini rupanya didukung oleh penelitian ilmiah.

Aktivitas ini di Jepang dikenal dengan nama “shinrin-yoku”. Oleh masyarakat dunia, kegiatan ini disebut eco-therapy. Kegiatan ini terdiri dari terapi petualangan, intervensi binatang, berolahraga di tempat hijau, terapi alam liar dan hortikultura terapis dan sosial.

BacaJuga

Resmikan Masjid Istiqlal di Jepang, Ini Pesan Wapres Ma’ruf Amin

Kawanan Kera Serbu Pemukiman, Warga Tanam Ribuan Pohon Buah di Hutan

Fitur Crash Detection iPhone 14 Sebabkan Masalah di Jepang

Jepang membuat mandi hutan ini sebagai program kesehatan nasional pada 1982. Pada waktu itu, Kementerian Hutan, Pertanian dan Perikanan mempromosikan topiary, seni menjadikan pohon dan belukar menjadi bentuk ornamental. Pemerintah ingin menjadi seni ini sebagai terapi.

Istilah “shinrin-yoku” mulai digunakan sebagai istilah pemasaran dan diciptakan oleh Tomohide Akiyama. Sekarang ini, mandi hutan bisa dilakukan hanya dengan berada di tengah-tengah pepohonan untuk menenangkan diri. Walaupun kegiatan ini sederhana, Jepang dikatakan menghabiskan dana sekitar $ 4 juta antara tahun 2004 hingga 2012 untuk menyelidiki manfaat psikologis dan fisiknya. Mereka lantas menetapkan 48 lokasi sebagai tempat terapi.

Efek Fisik

Dalam penelitian tahun 2009, para peneliti menemukan jika kegiatan mengunjungi hutan meningkatkan aktivitas sel pembunuh alami manusia. Sel ini bermanfaat dalam sistem kekebalan tubuh dan mencegah kanker. Hal ini mungkin terjadi karena saat berada di hutan manusia menghirup senyawa organik anti mikroba disebut phytoncides. Senyawa ini dikeluarkan oleh pohon-pohon untuk melindungi diri dari serangga dan mikroorganisme berbahaya.

Penelitian lain membandingkan tingkat kortisol (hormon stres), denyut jantung, tekanan darah dan aktivitas saraf pada mereka yang tinggal di kota dibandingkan mereka yang menghabiskan waktu 30 menit untuk mandi hutan. Peneliti menemukan jika lingkungan hutan membuat tingkat kortisol, denyut jantung, tekanan darah, aktivitas saraf parasimpatetis, saraf simpatetis lebih rendah.

Efek Psikologis

Mandi hutan ternyata juga menimbulkan dampak positif terhadap proses berpikir. Menurut sebuah penelitian, mereka yang menghabiskan waktu di hutan memiliki tingkat depresi yang lebih rendah. Mereka juga menjadi lebih energik.

“Lingkungan hutan bermanfaat untuk mereka yang mengalami emosi akut, terutama mereka yang mengalami stres berat,” tulis penelitian itu.

Penelitian-penelitian ini menyimpulkan jika Jepang yang secara historis memiliki ketertarikan dengan hutan, menuai manfaat kesehatan dari kecintaan mereka terhadap alam.

Sumber: Nextshark.

Tags: hutanjepangPepohonan

Previous Post

Dikabarkan Hamil Lagi, Ini Tanggapan Nagita Slavina

Next Post

Pengemudi Mabuk, Grand Livina Seruduk 3 Mobil dan 1 Motor

Berita Terkait

Resmikan Masjid Istiqlal di Jepang, Ini Pesan Wapres Ma’ruf Amin

Resmikan Masjid Istiqlal di Jepang, Ini Pesan Wapres Ma’ruf Amin

7 Maret 2023
Ratusan Monyet Alas Roban Leyeh-leyeh di Jalan, Pengendara Wajib Waspada

Kawanan Kera Serbu Pemukiman, Warga Tanam Ribuan Pohon Buah di Hutan

24 Februari 2023

Fitur Crash Detection iPhone 14 Sebabkan Masalah di Jepang

30 Januari 2023

Jepang dan Belanda Bergabung dengan Amerika Serikat dalam Pembatasan Chip untuk Tiongkok

28 Januari 2023

Ganjar Ingatkan Pentingnya Pohon Penahan Air di Daerah Tinggi

24 Januari 2023

PSIS Semarang Kontrak Gelandang Asal Jepang, Pernah Main di LA Galaxy

14 Januari 2023
Next Post

Pengemudi Mabuk, Grand Livina Seruduk 3 Mobil dan 1 Motor

Terkini

Revitalisasi Pasar Krisak dan Ngadirojo, Dinas Perindag Lakukan Kajian Ulang DED

Revitalisasi Pasar Krisak dan Ngadirojo Dimulai April

24 Maret 2023
Kronologi Lukas Enembe Mogok Makan Dua Hari

Kronologi Lukas Enembe Mogok Makan Dua Hari

24 Maret 2023
Pejabat dan ASN Dilarang Gelar Bukber, Saleh Daulay: Anggarannya Dialihkan Saja

Pejabat dan ASN Dilarang Gelar Bukber, Saleh Daulay: Anggarannya Dialihkan Saja

24 Maret 2023
Urai Kepadatan Lalu Lintas Saat Lebaran, Polres Sukoharjo Pindahkan Pos Pengamanan

Urai Kepadatan Lalu Lintas Saat Lebaran, Polres Sukoharjo Pindahkan Pos Pengamanan

24 Maret 2023
Ini yang Jadi Alasan PSIS Perpanjang Kontrak Marukawa Dua Musim ke Depan

Ini yang Jadi Alasan PSIS Perpanjang Kontrak Marukawa Dua Musim ke Depan

24 Maret 2023






  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Telepon Penting
  • Privacy Policy
  • Term of Use
  • Karir
  • Sitemap
Telepon Kami : +62-271-626499

Copyright © 2023 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Solo dan Sekitar
  • Bisnis
  • Seni Budaya
  • Gaya Hidup
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Olah Raga
  • Nasional
  • Manca
  • Serba-serbi

Copyright © 2023 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved