Rabu, Juni 29, 2022
  • Tentang Kami
  • Karir
Timlo.net
No Result
View All Result
  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks
  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks
Timlo.net
Home Wisata Kuliner

Nasi Glinding, Makanan Tradisional Khas Tepi Benua

by
15 April 2017 | 10:16
in Kuliner, Wisata
Share on FacebookShare on Twitter

BacaJuga

Solo Bakery And Beverage Komitmen Angkat Kuliner Nusantara

Diperlakukan Kasar, Buruh PT Nesia Pan Pacifik Mogok Kerja

Penuh Kesabaran, Puluhan Tahun Minem Geluti Usaha Gerabah

Wonogiri — Makanan tradisional ini hanya ada satu-satunya di wilayah tepi benua yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia atau Kecamatan Paranggupito, Wonogiri. Selain kelezatannya, makanan yang boleh dibilang sederhana ini sudah ada sejak puluhan tahun silam. Bahkan makanan khas itu erat kaitannya dengan tradisi Jawa.
Itulah nasi glinding Mbah Gembrek. Disebut nasi glindhing, karena berbentuk bulat. Makanan yang dibungkus daun jati ini tidak setiap hari dijajakan, namun hanya hari pasaran tertentu saja.
Menu yang disajikan berupa nasi yang telah dibulatkan ditambah lauk oseng-oseng, bihun dan pelengkapnya yakni kudapan. Kudapan itu disajikan dicampur dengan taoge mentah.P okoknya dijamin, makanan tradisional ini pasti menggugah rasa lapar kita.
Kearifan lokal ini masih tetap terjaga dan dilestarikan secara turun temurun. Makanan tradisional itu sudah ada sejak tahun 1960. Usaha ini dirintis kali pertama oleh Mbah Surati. Setelah Mbah Surati meninggal dunia, salah anaknya yaitu Mbah Sriyati kemudian meneruskan usaha keluarga ini hingga generasi ketiga, Mbah Tri alias Mbah Gembrek.
“Tidak setiap hari, hanya hari pasaran Paing dan Pon saja saya jual di pasar,” kata  Mbah Gembrek, Sabtu (15/4).
Menurutnya, nasi glinding memiliki sejarah. Dimana nasi bungkus itu dulunya hanya untuk tradisi “Gebrakan” dimana dalam tradisi itu dilakukan ketika anak memasuki usai kelahiran 35 hari, atau masyarakat kerap menyebut Selapanan.
“Kalau saat ini sudah jarang ada warga pakai nasi glinding untuk acara Selapanan. Sehingga nasi glinding ini bisa dibilang makanan tradisional,” katanya.
Sehingga masyarakat Paranggupito yang saat ini sudah menetap ataupun berada di perantauan, pasti akan terngiang akan kenikmatan nasi glinding. Mereka mengaku, jika menikmati nasi glinding seolah-olah akan kembali di masa- masa mereka waktu masih kecil.
Tak heran jika sebelum sampai pasar, dagangan Mbah Gembrek ini laris manis diserbu pembeli. Dalam satu hari pasaran, hampir 150 porsi ludes terjual. Dalam menikmati nasi glinding, tak lengkap rasanya jika tanpa teh panas manis, lauk tahu dan tempe bacem.
Tags: kulinerwonogiri

Previous Post

Luke Skywalker Ingin Era Jedi Berakhir di Video Trailer “Star Wars: The Last Jedi”

Next Post

Liga Badminton, Tim Putra UTP Dilakalahkan USM

Berita Terkait

Solo Bakery And Beverage Komitmen Angkat Kuliner Nusantara

11 Mei 2017

Diperlakukan Kasar, Buruh PT Nesia Pan Pacifik Mogok Kerja

18 April 2017

Penuh Kesabaran, Puluhan Tahun Minem Geluti Usaha Gerabah

18 April 2017

Kuliner Solo Berpotensi Tingkatkan Wisatawan

7 April 2017

Ratusan UKM Kuliner Jajakan Aneka Menu di SICF

7 April 2017

Nongkrong Kuliner di “Nyoklat Doeloe”, Porsi dan Wadahnya Bikin Gemes

6 April 2017
Next Post

Liga Badminton, Tim Putra UTP Dilakalahkan USM

Terkini

Begini Rekayasa Lalu Lintas Arus Balik Lebaran

Naik ke Tingkat Penyidikan, Bareskrim Limpahkan Kasus Roy Suryo ke Polda Metro Jaya

29 Juni 2022
Takut Ditangkap, Pencuri Handphone Sembunyi di WC Umum

Ngakunya Pegawai Kantor Gubernur, Ternyata Penculik Anak Perempuan

29 Juni 2022
700 ETLE Mobile Via Kamera HP Bakal Disebar di Jawa Tengah

700 ETLE Mobile Via Kamera HP Bakal Disebar di Jawa Tengah

29 Juni 2022
93 Jemaah Haji Sakit, 14 Wafat di Tanah Suci

93 Jemaah Haji Sakit, 14 Wafat di Tanah Suci

29 Juni 2022
Jelang Kongres Biasa, PSSI Adakan Welcome Dinner

Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah Piala Asia 2023, Indonesia Bersaing dengan Empat Negara

29 Juni 2022
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Telepon Penting
  • Privacy Policy
  • Term of Use
  • Karir
  • Sitemap
Telepon Kami : +62-271-626499

Copyright © 2022 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Solo dan Sekitar
  • Bisnis
  • Seni Budaya
  • Gaya Hidup
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Olah Raga
  • Nasional
  • Manca
  • Serba-serbi

Copyright © 2022 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved