Solo – Lembaga Dewan Adat tidak bisa memasuki Keraton Surakarta usai pertemuan di Diamond Resto, Sabtu (15/4). Jadwal latihan tari Bedhaya Ketawang pun terganggu karena larangan tersebut.
“Kita dari Diamond mau kembali ke Keraton untuk siap-siap latihan Bedhaya Ketawang. Di depan pintu dicegat petugas kepolisian,” kata Ketua Eksekutif Lembaga Hukum Keraton Surakarta, KP Eddy Wirabhumi saat dihubungi melalui telepon.
Rencana Lembaga Dewan Adat menggelar latihan Tari Bedhaya Ketawang pun terpaksa batal karena larangan masuk tersebut. Adik-adik Pakubuwana XIII Hangabehi yang menggawangi Lembaga Dewan Adat tidak diperkenankan memasuki kompleks Keraton. Tak hanya itu, penari-penari dan personel pendukung Bedhaya Ketawang lainnya pun tidak bisa memasuki Keraton untuk latihan.
Mereka dihadang di Pintu Selatan, Magangan, oleh sejumlah personel polisi yang berjaga di lokasi tersebut. Akhirnya, Lembaga Dewan Adat pun terpaksa pulang ke rumah masing-masing. Eddy sendiri tidak tahu pasti alasan pelarangan itu.
“Kita masih berprasangka baik. Barangkali memang harus steril karena masih proses penyidikan dari tadi siang,” kata Eddy.
Kendati demikian, Eddy mengatakan pemblokiran akses masuk keraton oleh kepolisian tersebut akan berdampak negatif terhadap hasil kesepakatan dengan Tim Lima di Diamond. Pasalnya, banyak kerabat dari kubu Lembaga Dewan Adat yang merasa tersinggung dengan perlakuan petugas.
“Kita tidak akan melawan karena lawan kita kekuasaan. Kalau penguasa sudah punya mau gimana sih. Kan jelas kita yang kalah. Meski secara hukum belum tentu kita salah,” kata Eddy.