Wonogiri – Pasca penangkapan pelaku pencabulan Daryono Sarto (55) warga Kecamatan Slogohimo, kondisi psikologis korban berinisial DNA (11) sempat memburuk. Bocah perempuan yang duduk di kelas VI SD itu pun tak mau sekolah. Bahkan, korban sempat dilarikan ke Jakarta oleh orang tua korban.
“Memang semenjak kasus itu mencuat.Tapi saat ini kondisinya sudah membaik. Selama proses hukum berjalan, korban mendapat pengawalan dan pendampingan dari pemerintah kecamatan dan tim P2TP2A Wonogiri. Bahkan, tak lama lagi DNA bisa sekolah kembali,” beber Camat Slogohimo, Heri Indriastono, Sabtu (15/4).
Disampaikan, kasus ini sudah ditangani polisi. Tersangka yang biasa disapa Sarto tersebut sudah ditahan sejak beberapa hari lalu. DNA hingga sekarang didampingi tim dari P2TP2A Slogohimo dan Pemkab Wonogiri untuk memulihkan psikologisnya. Kondisi kebatinan DNA berangsur membaik.
Dia juga mengakui, jika dalam pengungkapan kasus itu sempat terjadi kendala karena DNA dibawa orangtuanya ke Jakarta. Bahkan, aparat kepolisian setempat yang menerima aduan dari warga tidak dapat mengumpulkan informasi dari DNA.
“Kemudian kami berupaya mencari keterangan selengkap-lengkapnya, termasuk memeriksa tante korban dan juga meminta keterangan dari pelaku,” kata Camat.
Selain itu imbuh Camat, tim juga berusaha meminta orang tua DNA untuk membawa kembali DNA ke Slogohimo agar penanganan kasus bisa segera menemui titik terang.
“Saat itu pelaku mengaku berusaha berbuat tak senonoh kepada DNA di samping rumahnya. Tapi menurut pelaku, dia tak sampai menyetubuhi DNA,” tandas dia.