Solo – Kementrian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia targetkan kunjungan 15 juta wisatawan mancanegara pada 2017. Untuk merealisasikan target tersebut, berbagai unsure seperti akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan media dikolaborasikan untuk menjadi pendukung utama dalam upaya menyokong kunjungan wisatawan.
“Pemerintah menetapkan pariwisata sebagai leading sector. Karena kegiatan pariwisata merupakan cara yang paling efektif, mudah dan murah dalam meningkatkan devisa, PDB serta mencipatakan lapangan kerja dalam jumlah besar,” ujar Sekertaris Kemenpar, Ukus Kuswara kepada wartawan, Jumat (5/5).
Menurutnya, kunci keberhasilan pembangunan pariwisata nasional tidak lepas dari peran serta pemangku kepentingan. Yaitu dari kalangan akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan media yang dikolaborasikan sebagai kekuatan pentahelix. Oleh karena sinergisitas menjadi sengat penting dalam upaya mewujudkan pariwisata Indonesia yang lebih baik.
“Kita optimis jika kolaborasi dari kekuatan pentahelix tersebut dapat berjalan maksimal target 15 juta wisman dan 265 juta wisnus dapat tercapai pada tahun ini,” jelasnya.
Dirinya juga mengatakan, potensi pariwisata di Jawa Tengah dan DIY cukup besar dalam menarik wisatawan. Pasalnya tidak hanya karena Borobudur, tapi juga destinasi lainnya tidak kalah popular dan menarik jika bisa digarap dengan maksimal.
“Terlebih wilayah Jateng dan DIY memiliki tiga bandara yang mumpuni untuk pendaratan pesawat berbadan lebar. Tentu ini juga sangat mendukung dalam kemudahan aksesibilitas para wisatawan,” tandasnya.