Timlo.net – Kompetisi Piala AFF 2020 memang telah usai. Seluruh pemain dipulangkan ke daerah asal masing-masing untuk berlibur. Salah satunya pemain Timnas Indonesia, Pratama Arhan, yang juga mudik ke Blora.
Namun belum juga sang bintang sampai kampung halaman, rumah keluarga sering diserbu penggemar. Uniknya, tak sedikit para fans, utamanya kaum hawa, yang mendaftarkan diri ingin dijadikan menantu.
Dilansir dari laman suara.com, ibunda Pratama Arhan, Surati, mengaku hampir setiap hari rumahnya didatangi orang yang mengaku fans anaknya.
“Tiap hari ada yang datang mas, banyak sekali fans-fansnya adik Arhan, iya gembira saja ternyata anak saya ada yang ngefans,” jawab Surati, kepada seorang pria di kanal YouTube Imam juna.
Disinggung soal keperluan apa para fans mendatangi rumahnya. Surati mengatakan jika fans Pratama Arhan mengaku hanya ingin bertemu anaknya secara langsung.
“Intinya sama bertemu sama Arhan. Tapi kan Arhannya belum di rumah. Jadi ketemu sama ibunya,” ucapnya.
Kemudian perekam video ini menanyakan kepada Surati. Selama para fans mendatangi rumahnya. Ada tidak yang ingin daftar jadi menantunya.
“Tidak tahu,” papar Surati.
Namun, ada seorang pria yang diduga masih keluarga Pratama Arhan yang turut menjawab pertanyaan tersebut. Pria ini mengatakan bahwa banyak para fans terutama kalangan perempuan yang ingin jadi menantu ibu Surati.
“Banyak yang ingin daftar mas,” timpal seorang pria.
Selain itu, terkait keinginan Pratama Arhan bermain di luar negeri. Surati sebagai orang tuanya mendukung penuh apapun keputusan anaknya tersebut.
Bahkan rumor yang beredar Pratama Arhan kian gencar didekati klub Liga Korea Selatan. Terlebih PSIS Semarang pemilik Pratama Arhan sudah mengizinkan pemain berusia 20 tahun itu untuk menyusul Asnawi Mangkualam.
“Demi kemajuan anak saya, ibu rela karena itu keinginan anak saya. Sebagai seorang ibu saya harus mendukung dia,” sambungnya.
Ia pun berpesan kepada anaknya yang masih terikat kontrak dengan PSIS Semarang tersebut agar tetap rendah hati dan jangan pernah melupakan kewajiban salat lima waktu.
“Jangan puas dulu, tetap bekerja keras untuk raih cita-cita. Jangan sombong dan jangan lupa salat,” tandasnya.
Sumber: suara
Editor : Wahyu Wibowo