Karanganyar – Pekerja migran Indonesia (PMI) hendaknya selektif sebelum memutuskan kembali ke perantauan. Sebab, tak semua negara siap membuka diri.
Kepala Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan UKM Karanganyar, Martadi mengatakan sejumlah negara mulai menerima lagi PMI bekerja. Namun ada pula yang masih ragu, salah satunya Malaysia. Padahal tidak sedikit PMI bekerja di Negeri Jiran.
“Para pekerja migran pun mulai antusias menyiapkan bekal kembali ke perantauan, setelah pulang ke Tanah Air akibat pandemi Covid-19 melanda dunia. Pesannya, agar mereka aktif mencari informasi negara tujuan ke Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI),” kata Martadi, Senin (17/1).
“Sudah ada beberapa negara membolehkan masuknya PMI. Tapi perlu selektif. Pemerintah juga sedang meminta jaminan keamanan PMI selama bekerja di sana. Apakah cukup memadai, melindungi pekerja kita dari berbagai hal, utamanya serangan virus korona,” lanjut dia.
Proses karantina dari negara asal maupun di negara tujuan wajib dilakono pekerja migran. Ia berharap pahlawan devisa tersebut mematuhi semua persyaratan.
Tujuannya memastikan kesehatan pekerja migran mulai berangkat ke perantauan, datang dan kembali ke Tanah Air.
Martadi mengatakan, terdapat beberapa kantung PMI di wilayah Karanganyar. Ia mengakui kepulangan mereka dari perantauan di awal Pandemi Covid-19 kurang terpantau dinasnya. Ke depan, ia berharap pekerja migran menginformasikan rencana keberangkatannya.
Editor : Dhefi Nugroho