Timlo.net—Orang memakai masker saat mereka sakit atau di masa pandemi ini untuk melindungi diri sendiri dan orang di sekitar. Virus seperti virus corona menginfeksi orang lewat tetesan kecil yang berada di udara. Tetesan itu keluar dari orang yang bersin, batuk atau berbicara. Memakai masker mencegah tetesan kecil itu keluar dari mulut dan hidung. Juga mencegah tetesan kecil dari luar masuk ke dalam mulut dan hidung.
Tapi, bagaimana Anda tahu jika masker itu efektif? Bagaimana Anda tahu jika Anda memiliki kontak fisik dengan penderita COVID-19? Hal ini sulit diketahui, tapi para peneliti di Kyoto University, Jepang mengembangkan sebuah filter yang dibuat dari antibodi burung unta. Jika filter itu disinari cahaya ultraviolet (UV), filter itu akan bercahaya bila terkena virus corona.
Para ilmuwan menyuntik seekor burung unta dengan protein spike dari virus corona. Burung unta rupanya sangat kebal terhadap virus ini, tulis Ubergizmo, Selasa (18/1). Setelah itu, mereka mengekstrak antibodi dari kuning telur burung unta. Mereka mengikat antibodi itu ke dalam filter yang kemudian dipakai pada masker. Pengikatan ini menggunakan asam polilaktat.
Jadi apa manfaat dari masker seperti ini? Pemimpin penelitian Yasuhiro Tsukamoto berkata,” Jika infeksi virus bisa dideteksi dengan meletakkan filter mulut yang memiliki antibodi seekor burung untan dalam masker sekali pakai yang bisa digunakan setiap hari di dunia, infeksi dari penderita tanpa gejala seperti penyebar super bisa dirawat secara sukarela dalam tahap yang awal.”
Saat ini belum diketahui apakah ada rencana memproduksi dan menjual filter ini. Tapi Yasuhiro berkata jika dia berharap jika teknik ini bisa diterapkan untuk virus lainnya juga. Hal ini berarti, begitu pandemi ini berlalu, filter ini bisa tetap digunakan di dunia nyata.
Editor : Ranu Ario