Timlo.net—Perusahaan teknologi keamanan asal Singapura, DarkTracer menulis di Twitter pada hari ini, Kamis (20/1) jika geng ransomware Conti mentarget Bank Indonesia (BI). Sebagai akibatnya ratusan ribu data bank itu bocor.
“Geng ransomware Conti mengumumkan (jika) Bank Indonesia masuk ke dalam daftar korban mereka,” tulis perusahaan teknologi keamanan asal Singapura itu.
Dari tangkapan layar terlihat jika terdapat 838 folder data BI yang bocor dengan ukuran data mencapai 487,09 MB. Pada awal bulan ini, perusahaan itu juga sempat melaporkan jika sebanyak 40.629 pengguna di Indonesia terinfeksi beberapa jenis malware Stealer seperti Redline, Raccoon, Vidar dan lain-lain.

[ALERT] Conti ransomware gang has announced “BANK OF INDONESIA” on the victim list. pic.twitter.com/qv2iJswis5
— DarkTracer : DarkWeb Criminal Intelligence (@darktracer_int) January 19, 2022
Uniknya, tweet DarkTracer tersebut memperoleh tanggapan yang lucu dari banyak pengguna Twitter di Indonesia. “Negara open source mah gak mempan diancem gini,” tulis seorang pengguna Twitter.
“ Di negara yang KTP masih difotokopi, dan kopi ijasah jadi bungkus gorengan, enggak heran kaya begini kejadian,” tulis pengguna yang lain.
Ada juga pengguna yang mentag akun Twitter Bank Indonesia,“@bank_indonesia gimana nih min ada yang download software bajakan atao ngebuka link2 yg banyak adsnya ya?”
Editor : Ranu Ario