Timlo.net—Remaja China bernama Liu Xuezhou bunuh diri setelah mengalami perundungan online saat kisah hidupnya menjadi viral. Dia dijual saat lahir dan ditolak oleh orang tua kandungnya dua kali.
Remaja berusia 17 tahun itu ditemukan meninggal di sebuah pantai di Sanya, Provinsi Hainan pada Senin (24/1) pagi. Polisi menerima beberapa laporan dari para netizen yang kuatir setelah Liu dikabarkan meninggalkan catatan bunuh diri sebanyak 20 ribu kata di Weibo. Dalam surat itu, dia mengingat kisah hidupnya yang ditelantarkan orang tuanya. Mereka menjualnya saat dia lahir. Saat mereka bertemu kembali, mereka menolak keberadaan Liu. Dia mengalami pergumulan mental setelah mengalami perundungan siber setelah kisah hidupnya menjadi viral selama beberapa minggu terakhir. Dia juga diduga dilecehkan saat masih SMP oleh seorang guru pria, tulis Nextshark, Selasa (25/1).
Liu diberitakan meminum obat antidepresi dalam dosis banyak. Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit dan kematiannya dikonfirmasi pada Senin (24/1) pukul 4:00 waktu setempat.
“Ada orang-orang yang menyerang dan mengutuk saya di Douyin dan Weibo beberapa hari terakhir. Saya diminta pergi ke neraka dan dipanggil berbagai nama kutukan seperti menjijikkan, banci dan anak perempuan murahan,” tulis Liu di Weibo.
Liu dijual oleh orang tuanya pada 2005 dan orang tua angkatnya mati dalam ledakan di rumah saat dia berusia empat tahun. Saat kakek nenek angkatnya membawanya ke rumah, dia dirawat secara bergantian oleh kerabat mereka.
Remaja itu patah hati setelah ditolak saat bertemu kembali dengan orang tua kandungnya, yang sudah bercerai dan memulai keluarga baru dengan beberapa anak. Liu dikatakan meminta orang tuanya membeli atau menyewanya supaya dia tidak jadi gelandangan. Tapi mereka menolak karena mengaku tidak punya cukup uang. Dia berencana menuntut orang tua biologisnya karena menolaknya dan tidak mau menolongnya secara finansial. Selain dirundung oleh banyak warganet China, Liu dikabarkan juga mengalami perundungan di dunia nyata selama SD.
Editor : Ranu Ario