Karanganyar – Kedatangan ketua dan pengurus DPD II Partai Golkar Karanganyar di forum pembinaan kadus di Kecamatan Matesih Karanganyar dinilai kurang etis. Apalagi materi yang seharusnya diisi bupati atau perwakilannya, justru diambil alih pejabat parpol.
Ketua Komisi A DPRD Karanganyar Sri Harjono menyayangkan situasi tersebut. Dalam agenda itu, bupati selaku undangan dan pemberi materi pembinaan Kadus berhalangan hadir.
Adapun perwakilannya bisa wakil bupati, sekda, asisten pemerintahan, pejabat dispermasdes maupun ASN yang berwenang. Namun faktanya, materi diisi putra semata wayangnya Ilyas Akbar Almadani. Ilyas yang merupakan ketua DPD II Partai Golkar Karanganyar membawa serta pengurus partai dan anggota fraksi.
“Seharusnya kalau bupati tidak hadir, diwakilkan oleh pejabat terkait. Bukan malah ketua partainya. Ini tidak pas dan tidak etis,” kata Joned, sapaan akrabnya, Rabu (26/1).
Menurutnya, persoalan tersebut serius. Sebab menyangkut etika dan kehormatan pemerintah daerah di mata publik. Garis komando birokrasi pun harus jelas serta tak boleh diusik kepentingan politis. Joned mengatakan bakal memanggil dinas dan camat untuk mengklarifikasinya.
Sementara itu Ilyas mengaku dirinya diundang di forum tersebut. Meski dirinya dikenalkan ke anggota forum sebagai kandidat calon bupati pada pilkada serentak 2024 mendatang, namun Ilyas tak mau mengomentarinya.
Di forum itu, ia mengaku hanya undangan. Sedangkan materi yang disampaikannya mengenai pencapaian pemda merealisasikan RPJMD 2018-2023.
“Semua parpol boleh saja menyampaikan visi-misinya. Di sini bertemu masyarakat, para tokoh. Saling berdiskusi,” katanya.
Editor : Dhefi Nugroho