Karanganyar – Sebagian penerima vaksin booster jenis moderna mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) lumayan berat, dibandingkan dosis I dan II jenis Sinovac.
“Langsung demam, badan sakit semua. Saya sampai tidak masuk kerja dua hari,” kata Indah, ASN di Pemkab Karanganyar, Jumat (28/1).
Ia dan rekan sekantornya divaksin booster di RSUD Karanganyar pada Senin (24/1). Kebanyakan mengalami keluhan sama. Bahkan juga pusing dan mual.
Martha, guru di SMP di Karanganyar mengatakan butuh dua hari pemulihan setelah divaksin booster. Ia menjalani jadwal penyuntikan pada Selasa (25/1).
“Karena guru pada sakit, anak-anak hanya diberi tugas dikerjakan di rumah,” katanya.
Sementara itu Kepala DKK Karanganyar, Purwati mengakui KIPI Moderna untuk vaksin booster lebih berat dibanding Astrazeneca dan Pfizer. Penting diketahui, vaksin booster Covid-19 atau dosis III menggunakan alternatif tiga jenis vaksin tersebut.
“Ada beberapa mengeluh sakit dan demam. Tapi tidak sampai dirawat. Keluhan itu paling berlangsung satu sampai dua hari saja,” katanya.
Dosis III diprioritaskan ke lansia dan penderita gangguan imunitas. Di Kabupaten Karanganyar, para ASN dan pelayan publik di pemerintahan juga dijadwal mendapatkannya.
“Enggak semua yang disuntik Moderna berefek demikian. Tinggal bagaimana imunitasnya. Ini bagian ikhtiar kita agar sehat dan terhindar dari paparan Covid-19. Tahap III ini dilakukan karena manfaat dosis II setelah 6 bulan berkurang,” katanya.
Ia menyarankan instansi menjadwal pegawainya yang disuntik vaksin booster. Itu supaya operasional kantor dan pelayanan tetap bisa berjalan meski sebagian pegawai izin tidak masuk karena sakit usai divaksin.
Editor : Dhefi Nugroho