Timlo.net—The World Wildlife Fund (WWF) UK merilis seri NFT (non-fungible tokens) yang disebut NFA (non-fungible animals) minggu ini. Seni digital itu berpusat pada 13 binatang terancam punah. Setiap NFA dibatasi pada populasi spesies itu. Hal itu berarti ada dua badak putih Utara dan sekitar 1.800 panda raksasa tersedia sebagai NFA. Binatang lain yang tersedia adalah leopard Amur, vaquita dan anjing liar Afrika.
WWF berkata setiap uang pembelian NFA akan digunakan untuk pekerjaan konservasi di seluruh dunia. “Kami menolong menjaga kehidupan liar yang paling kami hargai—termasuk badak, leopard dan gorila yang luar biasa—dari ancaman seperti perburuan liar dan kehilangan habitat,” tulis WWF dilansir dari CNET, Kamis (3/2).
NFT adalah unit data yang disimpan dalam blockchain dan diikat dengan aset digital seperti video, meme atau tweet. NFT sempat dikritik karena dampaknya untuk lingkungan karena untuk menciptakan dan memelihara NFT diperlukan energi komputasi yang besar.
WWF berkata jika NFA mereka berada dalam blockchain Polygon yang ramah lingkungan. Tapi peneliti senior dalam tanggung jawab komputasi dan sosial di De Montfort University mentweet jika Polygon bukanlah blockchain yang ramah lingkungan.