Boyolali — Pusat Studi Sejarah Lontar Nusantara menggelar kegiatan Sarasehan dan Budaya sekaligus Mbabar Kawruh Keris Pengging, di Padepakan Aji Tirta Wening Pengging, Boyolali, Senin (14/2).
Sarasehan ini, menurut Ketua Pusat Studi Sejarah Lontar Nusantara Gus Nafi, dihadiri lima puluhan budayawan dan pecinta sejarah Jawa. “Hadir membuka sebagai Keynote Speaker, Dr Abdul Kharis Al Masyhari (Wakil Ketua Komisi I DPR) yang kemudian dilanjutkan oleh tuan rumah pemilik Padepokan Aji Tirto Wening yakni Prof Djoko Suhardjanto,” ungkap Gus Nafi.
Dijelakan, sarasehan dibuka dengan diskusi sejarah berjudul Peran Pengging dalam Penyebaran Islam di Jawa dengan pemateri Dr Kasori Mujahid (Direktur Lontar Nusantara) dan dimoderatori Sugeng Riyanto SS (Pegiat Lontar Nusantara) yang juga Wakil Ketua DPRD Solo.
Kemudian sesi berikutnya, menurut Gus Nafi, adalah membedah karya sejarah Pengging oleh Benny Hatmantoro (Kurator Senior Keris) dengan judul Mbabar Kawruh Keris Pengging.
Dari diskusi yang berlangsung dapat ditarik kesimpulan bahwa kakek moyang di Pengging benar-benar memiliki nilai luhur kehidupan yang sangat tinggi. Hingga muncullah kesadaran bahwa teramat sayang bila kita bersama tidak ikut serta dalam melestarikannya, serta mengambil pelajaran dan semangat berkarya dari kakek moyang kita di Nusantara.
Editor : Marhaendra Wijanarko