Solo — Ketua Senat Akademik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof Dr Adi Sulistyono SH MH menjadi narasumber Webinar Strategi Pencegahan Klaster Covid Saat Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas, di Kampus UNS, Kentingan, Jebres, Solo, Senin (14/3). Webinar ini digelar untuk memperingati Dies Natalis ke-46 UNS.
Prof Adi Sulistyono mengemukakan, urgensi PTM secara terbatas di masa pandemi Covid-19 perlu untuk segera dilakukan. Mengingat pandemi Covid-19 berpotensi menimbulkan dampak sosial negatif yang berkepanjangan salah satunya, kehilangan pembelajaran (learning loss). Jika dibiarkan secara jangka panjang, memiliki risiko lebih besar dibandingkan risiko kesehatan.
“Pandemi Covid-19 dapat meningkatkan risiko anak putus sekolah dikarenakan terpaksa bekerja untuk membantu keuangan keluarga di tengah krisis pandemi Covid-19. Penurunan capaian belajar karena adanya learning loss, serta riskan terjadinya kekerasan pada anak, risiko eksternal, juga kesehatan mentalnya,” ujar Prof Adi.
Berdasarkan riset yang dilakukan Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 3.391 siswa Sekolah Dasar (SD) dari 7 kabupaten/kota di 4 provinsi pada bulan Januari 2020 dan April 2021, menunjukkan tanda pandemi menimbulkan learning loss yang signifikan. “Misalnya saja untuk kelas 1 SD, di masa pandemi ini mereka kehilangan pembelajaran literasi yang setara dengan 6 bulan belajar. Sementara untuk numerasi setara dengan 5 bulan belajar,” ungkapnya.
Namun, melihat perkembangan Covid-19 di Indonesia yang menurun mengakibatkan keluarnya Surat Keputusan Bersama (SKB) mengenai PTM terbatas.