Klaten — Warga lereng Gunung Merapi di Dukuh Bunder Jarakan, Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, Klaten, menggelar peringatan Hari Air Sedunia, Senin (21/3). Peringatan yang diwarnai dengan ritual adat ini, digelar dengan mementaskan Wayang Jantur.
Mereka adalah warga yang selama ini mengandalkan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari. Pasalnya, memang tidak pernah ditemukan mata air di sekitar tempat tinggal mereka.
Presiden Kandang Udan Sunarno menjelaskan, selama ini, warga di Dukuh Bunder Jarakan, hanya mengandalkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Desa ini merupakan desa yang berada di sebelah tenggara, kaki lereng Gunung Merapi dengan jarak 15 kilometer dari puncak. Sejak dulu warga setempat mencari mata air namun belum didapatkan.
“Jarak dari puncak Gunung Merapi dalam radius aman 15 Km. Namun tidak ditemukan mata air. Selama ini warga sini mengandalkan air hujan untuk kebutuhan setiap hari,” ungkap Sunarno.
Selain kenduri bersama, warga juga menggelar pementasan Wayang Jantur, yang mengisahkan tentang pentingnya kelangsungan dan keselarasan alam, demi ketersediaan air sebagai sumber kehidupan manusia.