Wonogiri — Sudah puluhan tahun, dua tempat ibadah di Wonogiri ini bersebelahan. Ya Masjid Nurul Huda dan Gereja Kristen Jawa (GKJ) Pepanthan Timang, yang terletak di Dusun Timang Etan, Desa Wonokerto, Kecamatan Wonogiri Kota. Meski berlainan kepercayaan, namun toleransi antar umat beragama di wilayah itu tetap guyub rukun.
“Sudah 40 tahun lebih. Tempat ibadah itu dibangun sekitar tahun 1980-an. Jadi, sejak saya kecil tempat ibadah itu sudah ada dan bersebelahan. Masyarakatnya juga sudah tidak ada jarak pemisah, berbaurlah,” ungkap warga setempat, Wisnu Tri Pranoto, Kamis (31/3).
Menurut Wisnu, dulu di samping GKJ Pepanthan berdiri Gereja Katolik Roh Kudus Timang. Namun kini, gereja Katolik tersebut berpindah tempat, yakni bergeser 500 meter ke arah barat. Sedang bekas gereja itu kini ditempati bangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) Dusun Timang. Sementara masjid dan GKJ masih digunakan.
“Sudah seperti tradisi. Waktu jaman kecil saya, kalau umat muslim Lebaran, kami yang umat Nasrani ikut juga Lebaran, datang ke rumahnya Pak Kadus biar dapat fitrah. Saat salat Idul Fitri, kami ikut berjaga di luar masjid. Begitu sebaliknya, waktu kami merayakan Natal dan Tahun Baru,” jelasnya.
Menurut Wisnu, hingga saat ini toleransi umat beragama di dusun itu tetap terjaga. Tidak pernah terjadi gesekan, selalu adem ayem dan guyub rukun.