Solo – Dinas Kesehatan Kota (DKK) mencatat angka stunting di Kota Solo, paling banyak nomor dua di Jateng. Untuk menurunkan angka kasus stunting dibutuhkan peran serta perusahaan yang ada di Solo.
“Jumlah stunting di Solo saat ini ada 800-an balita di Kota Solo. Data tersebut menempatkan Solo nomor dua terbanyak temuan kasus stunting,” kata Ketua Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TPPKK) Solo, Selvi Ananda, Senin (4/4).
Selvi mengatakan setiap tahun menargetkan menurunkan angka stunting sekitar 3 persen. Salah satu upaya tersebut dilakukan dengan memberikan obat-obatan multivitamin pada ibu menyusui dan hamil.
“Cukup berat, harus ada upaya berbagai pihak. kami dari tim penggerak PKK tidak bisa sendirian turunkan kasus stunting,” kata dia.
Selvi mengatakan TPPKK bekerja sama dengan swasta maupun lembaga pemerintah untuk menyasar balita stunting, ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK), dan ibu menyusui berupa multivitamin. Dengan keterlibatan swasta diharapkan bisa menekan angka kasus stunting Solo.
Editor : Dhefi Nugroho