Timlo.net — Komisi IX DPR meminta Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) bersama Letjen TNI (Purn) Prof Dr dr Terawan Agus Putranto SpRad(K) untuk secepatnya menyelesaikan perbedaan pendapat terkait penerapan etika kedokteraan yang ada secara internal dengan pendekataan kekeluargaan dan bermartabat.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi IX DPR Nihayatul Wafiroh, saat membacakan salah satu kesimpulan rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan jajaran PB IDI, serta beberapa pakar bidang kesehatan di antaranya Prof Dr Romli Atmadasmita SH LLM, Prof dr Budi Sampurna DFM SH SpF(K) SpKP dan Prof Dr dr Herkutanto Sp F(K) SH LLM FACLM, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (4/4).
Menurut Ninik –sapaan akrab Nihayatul Wafiroh, perseteruan antara IDI dengan eks Menteri Kesehatan Terawan perihal rekomendasi atas pemecataan perlu diselesaikan dengan cara kekeluargaan.

“Komisi IX meminta PB IDI bersama-sama dengan Letjen TNI (Purn) Prof Dr dr Terawan Agus Putranto SpRad(K) untuk secepatnya menyelesaikan perbedaan pendapat terkait penerapan etika kedokteran yang ada secara internal dengan pendekatan kekeluargaan dan bermartabat,” ungkapnya.
Politisi PKB itu berharap apa yang menjadi pembahasan di dalam RDPU dapat membuat IDI menjadi lebih baik ke depan. Baik menyoal polemik dengan Dokter Terawan maupun perihal permasalahan di bidang kedokteran.