Boyolali — Peningkatan aktivitas Gunung Merapi menjadi “Awas” disampaikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali. Informasi tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan perintah evakuasi bagi warga yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) II dan III yang berada di Desa Tlogolele dan Desa Klakah, Kecamatan Selo.
Para relawan yang tergabung dalam Tim Siaga Desa langsung sigap melakukan evakuasi terhadap kelompok rentan antara lain kaum penyandang disabilitasl, Lansia, ibu hamil dan Balita untuk menuju titik evakuasi yang selanjutnya menuju tempat pengungsian. Sementara masyarakat lainnya secara mandiri mengevakuasi diri menuju titik evakuasi dengan membawa tas siaga bencana berikut dengan surat surat berharga maupun dokumen penting.
Di titik lain, para relawan mengevakuasi hewan ternak untuk ditempatkan di kandang di lokasi pengungsian. Sesampainya di tempat pengungsian, para pengungsi melakukan cek Kesehatan untuk memantau kondisi masyarakat yang berada di lokasi pengungsian.
Hal tersebut merupakan gambaran simulasi evakuasi mandiri di Desa Klakah dan Tlogolele, Selasa (26/4) yang digelar BPBD Kabupaten Boyolali. Simulais tersebut digelar sebagai bentuk persiapan awal untuk mengantisipasi terjadinya bencana erupsi Gunung Merapi sekaligus sebagai peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Tahun 2022 di Kabupaten Boyolali.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Widodo mengatakan, secara umum masyarakat di KRB II dan III telah mengetahui alur dan SOP evakuasi mandiri.