Minggu, Mei 22, 2022
  • Tentang Kami
  • Karir
Timlo.net
No Result
View All Result
  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks



  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks
Timlo.net
Home Solo dan Sekitar

Ratusan Warga Berebut Ketupat dalam Tradisi Syawalan

Safitri Dewi by Safitri Dewi
9 Mei 2022 | 16:17
in Solo dan Sekitar, Umum
Ratusan Warga Berebut Ketupat dalam Tradisi Syawalan

Gunungan ketupat di alun-alun Desa Jimbung (timlo.net/safitri dewi).

Share on FacebookShare on Twitter

Klaten — Warga Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes, Gelar Kenduri Ketupat, Senin (9/5). Tiga Gunungan ketupat disediakan Pemerintah Desa Jimbung, warga saling berebut.

Tiga gunungan ketupat, yang sudah ditata dalam tampah langsung dibawa ke alun-alun Desa Jimbung. Tidak hanya ketupat saja yang dibawa, namun juga ada sayur sambal goreng dan bubuk kedelai.

BacaJuga

Selain Ketupat, Warga Klaten Bikin Legondo sebagai Tradisi Usai Lebaran

Unik, Tradisi Lebaran Sapi di Lereng Gunung Merapi

Dua Kali Lebaran Tak Ada Pemudik, Kini Pedagang Selongsong Ketupat Dibanjiri Pembeli

Widodo, selaku ketua Panitia sekaligus anggota BPD, mengatakan, Ketupat dalam bahasa Jawa sering disebut kupat dan memiliki memiliki makna mengakui kesalahan. Sehingga dengan ketupat sesama muslim diharapkan mengakui kesalahan dan saling memaafkan.

“Alhamdulillah acara kenduri ketupat hari ini bisa berjalan lancar. Tahun ini ada tiga gunungan, biasanya lebih dari 20 gunungan, karena dulu kita libatkan per RW. Jadi satu RW mengeluarkan satu gunungan. Untuk tahun ini karena kondisi secara simbolis hanya tiga gunungan, isinya 60 hingga 70 ketupat,” jelas dia.

Dalam acara kenduri ketupat kali ini, Pemerintah Desa Jimbung berharap pandemi segera berakhir dan bisa melaksanakan kirab, untuk melestarikan budaya Jawa.

“Semoga untuk kedepannya, pandemi sudah berakhir, akhirnya nanti bisa kembali lagi acara kirab ketupat, seperti yang dulu,” katanya.

Menurut salah satu warga, Syaiful (44) asal Purwokerto mengungkapkan, sangat senang dengan adanya tradisi ketupat seperti ini.Dia sampai meluangkan waktu untuk turut serta dalam tradisi tahunan sepekan setelah hari raya idul Fitri.

“Saya baru pertama kali ikut ini mbak, dari Purwokerto. Pas lagi silaturahmi ditempat saudara, katanya ada acara kupatan, jadi saya meluangkan waktu ke sini untuk ikut rebutan ketupat. Saya dapat satu ketupat dan bubuk kedelai,” ucap Syaiful.

 

Editor : Dhefi Nugroho
Tags: desa jimbungketupat

Previous Post

Inflasi Indonesia Meroket, 0,95 Persen pada April 2022, Tertinggi Sejak 2017

Next Post

Cek Arus Balik di Stasiun Poncol, Ganjar: Jika Ada Kekurangan Kami Minta Maaf

Safitri Dewi

Safitri Dewi

Berita Terkait

Selain Ketupat, Warga Klaten Bikin Legondo sebagai Tradisi Usai Lebaran
Solo dan Sekitar

Selain Ketupat, Warga Klaten Bikin Legondo sebagai Tradisi Usai Lebaran

10 Mei 2022
Unik, Tradisi Lebaran Sapi di Lereng Gunung Merapi
Solo dan Sekitar

Unik, Tradisi Lebaran Sapi di Lereng Gunung Merapi

10 Mei 2022
Bisnis

Dua Kali Lebaran Tak Ada Pemudik, Kini Pedagang Selongsong Ketupat Dibanjiri Pembeli

2 Mei 2022
Unik, Warga Lereng Gunung Merapi Gelar Lebaran Sapi
Seni Budaya

Unik, Warga Lereng Gunung Merapi Gelar Lebaran Sapi

20 Mei 2021
Hendak Beraksi Saat Lebaran Ketupat, Puluhan Pengemis Diamankan
Detik

Hendak Beraksi Saat Lebaran Ketupat, Puluhan Pengemis Diamankan

12 Juni 2019
Bakdan Ketupat, Penjual Ketupat Musiman Bermunculan
Bisnis

Bakdan Ketupat, Penjual Ketupat Musiman Bermunculan

12 Juni 2019
Next Post
Terjadi Pergeseran Penggunaan Transportasi Mudik, Masyarakat Pilih Gunakan Ini

Cek Arus Balik di Stasiun Poncol, Ganjar: Jika Ada Kekurangan Kami Minta Maaf

Terkini

Hendak ke Pasar Nglangon, Warga Madiun Kesetrum Jebakan Tikus

Motor Vs Motor, Satu Pengendara Tewas

22 Mei 2022
Ngebom Ikan di Laut Sulawesi, Tiga Nelayan Asal Malaysia Diamankan

Ngebom Ikan di Laut Sulawesi, Tiga Nelayan Asal Malaysia Diamankan

21 Mei 2022
Sepekan Dibuka, Lebih 80 Ribu Jemaah Haji Lunasi Bipih

89.715 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat ke Tanah Suci

21 Mei 2022
Peluru Nyasar Polisi Kenai Pengendara Ojek Online dan Mobil Penjual Ayam Goreng

Terdengar Tembakan dari Sebuah Rumah, Warga Komplek Ini Resah

21 Mei 2022
Pemkab Klaten Genjot Swasembada Kedelai untuk Mengurangi Impor

Pemkab Klaten Genjot Swasembada Kedelai untuk Mengurangi Impor

21 Mei 2022

Advertorial

Tahukah Kalian Ciri-Ciri Rokok Ilegal?

Tahukah Kalian Ciri-Ciri Rokok Ilegal?

GEMPUR ROKOK ILEGAL

GEMPUR ROKOK ILEGAL

Wonogiri Juara 1 Tingkat Nasional Anugerah Pemda Inovatif

Wonogiri Juara 1 Tingkat Nasional Anugerah Pemda Inovatif

Status Bank Solo Menjadi Perumda

Status Bank Solo Menjadi Perumda

Karanganyar Perang Melawan Corona

Karanganyar Perang Melawan Corona









  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Telepon Penting
  • Privacy Policy
  • Term of Use
  • Karir
  • Sitemap
Telepon Kami : +62-271-626499

Copyright © 2022 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Solo dan Sekitar
  • Bisnis
  • Seni Budaya
  • Gaya Hidup
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Olah Raga
  • Nasional
  • Manca
  • Stories

Copyright © 2022 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved