Timlo.net — Pemerintah menargetkan menurunkan angka kematian jemaah haji menjadi 1 permil di tahun 2022, atau sekitar 1 kematian per 1.000 jemaah haji. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Kesehatan Haji dr Budi Sylvana MARS, saat pembukaan Bimbingan Teknis Panitia Penyelenggara Ibadah haji (PPIH), di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (17/5).
Dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, lanjut Budi, nyaris tidak ada penurunan angka kematian jamaah haji Indonesia yang signifikan, sebesar 2 per mil per tahunnya. Dengan kuota jemaah sekitar 220 ribu maka sekitar 300-400 jemaah yang meninggal per tahunnya.
“Dua penyakit penyebab kematian tertinggi adalah kardiovaskuler dan respiratory disease. Namun ada faktor lain, kelelahan menjadi faktor utama penyebab kematian jemaah haji,” ujar dr Budi.
Untuk itu pihaknya meminta para petugas kesehatan untuk mengedepankan fungsi edukasi dan promotif, khususnya kepada jamaah haji yang sudah memiliki komorbid dan masuk sebagai jamaah haji risiko tinggi (Risti).
“Dengan begitu kondisi fisik mereka terjaga, sehingga mudah mudahan kondisi kesehatan jemaah pun bisa terjaga sampai nanti pulang ke Tanah Air,” ucap Budi –seperti dilansir laman kemkes.go.id.