Timlo.net – Berbagai upaya dilakukan untuk antisipasi konflik antara Gajah Sumatera dengan penduduk di sekitar. Salah satu langkah penangulangan yang dilakukan adalah dengan memasang kalung GPS (GPS Collar) pada salah satu gajah betina dewasa
“Berdasarkan laporan di lapangan, kondisi dan pergerakan gajah telah termonitor melalui satelit (dengan memakai GPS Collar),” ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Balai Besar Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Ismanto, seperti diberitakan di laman infopublik.id.
Dijelaskan, pemasangan kalung GPS Collar dilakukan pada salah satu gajah betina dewasa “Kelompok Lestari” di Batu Ampar, Kabupaten Lambar di luar kawasan TNBBS. GPS Collar akan memberikan informasi keberadaan kelompok Gajah Lestari, sehingga konflik antara gajah dan masyarakat dapat dideteksi sejak dini dan mencegah dampak kerugian yang lebih besar.
Selain itu, data pergerakan gajah yang diperoleh dari GPS Collar bermanfaat untuk memetakan pola pergerakan Gajah di TNBBS, guna kepentingan tata ruang dan pemanfaatan wilayah.
“Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pemasangan GPS Collar,” katanya.