Timlo.net – Kenaikan harga minyak goreng belakang dipicu berbagai sebab. Seperti adanya kenaikan harga minyak goreng di negara yang terletak di benua Eropa dan negara Amerika Serikat (AS) sejak awal 2022.
Kondisi ini membuat produsen minyak goreng memilih ekspor dari pada memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sehingga terjadi kelangkaan stok minyak goreng di negeri sendiri.
“Harga minyak goreng terutama di Eropa, di Amerika naiknya tinggi, harga di dalam negeri ketarik (naik harganya),” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi), sebagaimana diberitakan di laman infopublik.id, Sabtu (21/5).
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Presiden telah memutuskan beberapa kebijakan untuk mengatasi persoalan tersebut.
“Akhirnya saya setop, setop minyak goreng enggak boleh ekspor. Tetapi itu juga kebijakan yang tidak mudah,” kata Presiden.