Wonogiri — Puluhan tahun warung makan Bu Cipto di wilayah Kecamatan Paranggupito, Wonogiri ini menyediakan menu khas sayur gerus. Konon sayur gerus ini dimasak dengan racikan bumbu unik dan ditambah dengan campuran tempe bosok.
“Warung ini buka sejak tahun 1990. Awalnya dulu saya beli lahan yang saya bangun rumah dan warung saat ini sebesar Rp 5 juta,” ungkap pemilik warung, Bu Cipto, saat dikonfirmasi awak media, Senin (23/5).
Semenjak buka, menurut Bu Cipto, menu andalannya adalah sayur gerus. Secara kasat mata, sayur gerus tak jauh beda dengan sayur lombok (cabe) kebanyakan yang ada di Kabupaten Wonogiri. Bedanya, sayur gerus diolah dengan cara yang masih sangat tradisional dan ditambah dengan bumbu lain yakni tempe bosok.

Bu Cipto menjelaskan, bahan baku sayur gerus hampir sama dengan sayur lombok ijo yang biasa disajikan di warung-warung. Semisal, potongan tempe dan tahu serta ada kuahnya santannya.
“Bumbunya sebenarnya sama. Tapi, cara mengolahnya saja yang beda. Di sini saya menerapkan pola masak jaman Simbah Buyut. Dimana, bumbu berupa bawang merah dan putih serta cabai rawit itu digoreng sangan dulu baru dihaluskan. Setelah itu, dimasukkan dalam wajan yang di dalamnya sudah ada campuran potongan tempe, tahu dan santannya.