SOLO — Sri Rejeki (50) asal Kota Solo menuntut keadilan atas kematian putranya. Korban merupakan anggota TNI bernama Sertu Marctyan Bayu Pratama meninggal saat bertugas di Timika, Papua.
“Putra saya bertugas di Timika, Papua. Enam bulan lalu, meninggal dunia. Saya minta autopsi ulang. Tapi petugas justru hanya memberikan janji akan diberi hasil autopsi,” terang Sri Rejeki saat berbincang dengan wartawan, Kamis (2/6).
Dikatakan, dua hari sebelum putranya meninggal dunia, yang bersangkutan sempat menghubungi melalui video call. Dalam perbincangan itu, korban nampak sehat tidak kurang satupun. Namun, setelah itu justru dikabarkan meninggal dunia.
Saat prosesi pemakaman, dirinya sempat melihat jasad putranya tersebut. Namun, sempat dihalangi. Setelah berhasil mendapat izin, dirinya kaget melihat jenazah putranya yang penuh luka lebam.
Melihat itu, dirinya curiga. Ditambah, hasil autopsi belum diterima hingga saat ini. Dia menduga, kematian putranya tidak wajar.
Dia ingin kejelasan dari pihak berwenang terkait penyebab kematian putranya tersebut.
Sementara itu, kuasa hukum Sri Rejeki, Asri Purwanti mengatakan, dirinya telah berkoordinasi dengan Komnas HAM tanggal 19 Mei lalu. Selain itu, dirinya juga telah menyurati Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada konfirmasi dari pihak yang dimohonkan atas kasus tersebut.
Editor : Dhefi Nugroho