Alasan penghapusan berita ini belum diketahui. Tapi ada banyak spekulasi beredar di internet, tulis Mirror.co.uk, Rabu (15/6).
Sky Eye berlokasi di provinsi Guizhou, China dan memiliki diameter 500 meter. Pada September 2020, teleskop itu dirilis untuk mencari kehidupan di luar angkasa.
Tim itu menerima dua rangkaian sinyal yang menarik pada 2020 saat memproses data yang dikumpulkan pada 2019. Mereka menemukan sinyal mencurigakan lainnya pada 2022 saat meneliti beberapa exoplanet, kata Zhang dalam pemberitaan.
Sky Eye fokus pada jaringan radio frekuensi rendah dan memegang peranan penting dalam pencarian peradaban alien. Sebelum masyarakat merasa gembira, Zhang menyatakan jika sinyal itu mungkin hanyalah sebuah gangguan radio dan investigasi lebih jauh diperlukan.
Dalam sejarah manusia, belum ada bukti peradaban luar angkasa yang ditemukan. Sekalipun demikian, pemahaman kita akan alam semesta yang semakin baik dan skalanya yang sangat luas membuat banyak ilmuwan percaya jika ada kemungkinan kehidupan di luar angkasa.