Karanganyar — Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi tak hanya mengancam individu. Namun juga anakan sapi. Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar mencatat tiga ekor anakan sapi mati karena kekurangan nutrisi. Virus PMK yang menginfeksi indukan menyebabkan produksi susu terhenti.
Akibatnya, anak sapi tak mendapatkan nutrisi cukup di masa tumbuh kembangnya. Lantaran usia masih bayi, anakan sapi juga tak biasa mendapatkan makanan pengganti susu.
“Ada tiga ekor anakan sapi mati. Induknya kena PMK. Produksi susu induknya terhenti. Anaknya kelaparan sampai sakit dan mati. Anaknya menyusu tapi enggak keluar air susunya,” kata Kepala Dinas Dispertan PP Karanganyar, Siti Maesyaroch kepada wartawan di Karanganyar, Selasa (21/6).
Anakan sapi mati akibat indukan terpapar PMK merupakan kasus krusial. Para peternak tak boleh membiarkan kondisi semacam ini. Jika menemui potensi tersebut, peternak diminta langsung memberi bantuan asupan nutrisi. Bisa berupa susu formula maupun susu sapi murni.
“Seperti pada manusia. Jika ibu sakit, ASI nya berkurang. Agar bayi tetap bertahan hidup, harus diberi susu formula,” katanya.